Begini Cara Kerja dan Sistem Teknologi dalam Payung Masjid Nabawi

HIMPUHNEWS - Masjid Nabawi, yang terletak di Madinah, Arab Saudi, adalah salah satu masjid paling suci dalam agama Islam setelah Masjidil Haram di Mekkah. Salah satu ciri khas yang menarik perhatian para jamaah dan pengunjung Masjid Nabawi adalah keberadaan payung-payung besar yang terletak di halaman masjid.

Payung-payung ini memiliki diameter masing-masing mencapai sekitar 27 meter. Setiap payung dapat menutupi area yang sangat luas, memberikan perlindungan bagi jamaah yang berada di halaman masjid. Payung-payung tersebut secara kolektif dapat menaungi lebih dari 228.000 jamaah di area salat luar masjid Nabawi.

Payung Masjid Nabawi merupakan salah satu inovasi teknologi yang paling mengesankan di dunia arsitektur masjid. Payung-payung ini dirancang untuk memberikan kenyamanan kepada jamaah yang datang untuk beribadah, sekaligus melindungi mereka dari panas terik matahari maupun hujan. Berikut adalah penjelasan mengenai teknologi yang diterapkan pada payung-payung tersebut.

1. Mekanisme Pembukaan dan Penutupan Otomatis

Salah satu fitur utama dari payung-payung Masjid Nabawi adalah mekanisme pembukaan dan penutupan yang otomatis. Payung ini dilengkapi dengan sistem hidrolik dan sensor canggih yang memungkinkan payung terbuka dan menutup secara otomatis berdasarkan kondisi cuaca.

• Pembukaan Otomatis: Ketika matahari terik, sensor yang ada di payung mendeteksi intensitas cahaya dan mengaktifkan sistem hidrolik untuk membuka payung secara perlahan. Hal ini memberikan perlindungan terhadap panas dan membuat suasana lebih nyaman bagi para jamaah yang sedang berada di luar masjid.
• Penutupan Otomatis: Sebaliknya, saat hujan atau angin kencang, sensor tersebut akan mendeteksi perubahan cuaca dan menginstruksikan payung untuk menutup guna melindungi struktur payung dan jamaah dari dampak cuaca buruk.

2. Penggunaan Sistem Hidrolik

Payung-payung Masjid Nabawi menggunakan teknologi hidrolik yang memungkinkan mereka untuk membuka dan menutup dengan mulus. Sistem hidrolik ini terdiri dari pompa dan silinder yang bekerja untuk mengangkat atau menurunkan bagian-bagian payung dengan presisi tinggi.

• Keunggulan Hidrolik: Sistem hidrolik memberikan kekuatan yang lebih besar dan efisiensi energi yang lebih baik dibandingkan dengan mekanisme manual atau sistem lainnya. Selain itu, sistem ini memungkinkan payung untuk beroperasi dalam kondisi cuaca yang ekstrem, seperti suhu tinggi atau hujan lebat.

3. Kekuatan dan Keandalan Bahan

Payung-payung ini terbuat dari bahan berkualitas tinggi yang dirancang untuk tahan terhadap cuaca ekstrem. Kerangka payung menggunakan bahan stainless steel yang sangat kuat dan tahan korosi, sementara bagian kanopi (tutup payung) menggunakan kain khusus yang tahan terhadap sinar UV, air, dan angin.

• Bahan Stainless Steel: Kerangka payung yang menggunakan stainless steel menjamin ketahanan yang tinggi terhadap berbagai kondisi cuaca, termasuk panas yang ekstrem di Madinah yang bisa mencapai lebih dari 40°C pada musim panas.
• Kain Tahan Cuaca: Bahan kain yang digunakan pada payung dirancang untuk tidak mudah robek, serta memiliki lapisan khusus untuk menangkal sinar ultraviolet (UV) yang dapat merusak material dan memberi perlindungan ekstra bagi jamaah.

Meskipun penampilannya halus, berat masing-masing payung sekitar 40 ton dan mencakup 436 kipas kabut untuk membantu menjaga udara tetap sejuk. 

4. Desain Modular dan Terintegrasi

Setiap payung di Masjid Nabawi memiliki desain modular yang memungkinkan mereka dibuka dan ditutup dengan mudah tanpa mengganggu payung lainnya. Payung-payung ini dirancang dengan komponen yang terintegrasi dengan struktur bangunan, memastikan bahwa semua bagian dapat berfungsi secara bersamaan untuk menghasilkan sistem naungan yang optimal.

• Modular: Desain modular memungkinkan perawatan yang lebih mudah dan penggantian bagian-bagian tertentu tanpa harus mengganti seluruh sistem payung. Ini juga membuat sistem lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masjid.
• Integrasi Arsitektur: Payung-payung ini dirancang untuk tidak hanya berfungsi secara teknis tetapi juga terintegrasi secara estetis dengan arsitektur Masjid Nabawi yang megah, menambah keindahan visual masjid sekaligus memberikan kenyamanan.

5. Teknologi Pengendalian Jarak Jauh

Selain sensor otomatis, payung-payung ini juga dapat dikendalikan secara manual melalui sistem kontrol jarak jauh. Teknologi ini memungkinkan pengelola masjid untuk membuka dan menutup payung dengan mudah, terutama ketika sensor otomatis tidak dapat mendeteksi perubahan cuaca dengan akurat.

• Kontrol Manual: Dengan adanya sistem kontrol jarak jauh, pengelola masjid dapat memastikan bahwa payung tetap terbuka atau tertutup sesuai kebutuhan, bahkan dalam kondisi cuaca yang tidak terduga.

6. Sistem Pencahayaan Terpadu

Setiap payung dilengkapi dengan sistem pencahayaan yang terintegrasi, yang memberikan cahaya lembut pada malam hari. Pencahayaan ini tidak hanya meningkatkan keindahan masjid pada malam hari tetapi juga memberikan kenyamanan tambahan bagi jamaah yang ingin beribadah di luar ruangan setelah matahari terbenam.

7. Tahan Terhadap Angin Kuat

Payung-payung di Masjid Nabawi juga dirancang untuk tahan terhadap angin kencang. Dengan desain yang aerodinamis dan kerangka yang kuat, payung ini dapat bertahan dalam kondisi angin kencang sekalipun. Fitur ini memastikan bahwa payung dapat tetap berfungsi dengan baik meskipun dihadapkan pada cuaca yang tidak menentu.

8. Sistem Pemantauan Perawatan dan Keamanan

Salah satu keunggulan teknologi payung di Masjid Nabawi adalah sistem pemantauan perawatan dan keamanannya. Sistem ini memungkinkan pengelola untuk memantau kinerja setiap payung secara real-time, memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik dan mendeteksi jika ada kerusakan atau masalah pada sistem.

• Pemantauan Real-time: Teknologi pemantauan canggih ini memberikan laporan langsung mengenai status payung dan menginformasikan pengelola masjid apabila ada kebutuhan untuk perawatan atau perbaikan.