Profil Jemaah Haji 2025: Diisi Banyak Sarjana dan Ibu Rumah Tangga

Kementerian Agama mengungkapkan profil jemaah haji Indonesia tahun 2025 yang menunjukkan dominasi lulusan perguruan tinggi dan beragam latar belakang profesi. Fakta ini menjadi acuan penting dalam merancang pendekatan pelatihan manasik yang lebih efektif.

HIMPUHNEWS - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, menyampaikan dalam rapat bersama Komisi VIII DPR RI bahwa sebagian besar jemaah haji Indonesia tahun ini berpendidikan tinggi. Tercatat, 52.625 jemaah merupakan lulusan sarjana (S1), sementara 8.350 orang bergelar magister (S2), dan sebanyak 527 orang telah menyelesaikan pendidikan doktoral (S3).

"Ini jadi penting untuk menentukan model pelatihan manasik yang sesuai. Karakteristik jemaah semakin beragam dan membutuhkan pendekatan yang tepat," ujar Hilman dalam rapat kerja yang digelar di Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Adapun jemaah lulusan pendidikan dasar dan menengah juga tetap mendominasi. Lulusan SD berjumlah 59.889 orang, SLTA (SMA) 55.178 orang, SMP 24.117 orang, dan lulusan D1-D3 tercatat 10.817 orang. Kategori lainnya mencapai 1.449 orang.

Dari sisi pekerjaan, ibu rumah tangga menjadi kelompok terbesar dalam rombongan haji Indonesia tahun ini, dengan jumlah mencapai 57.000 orang. Disusul pegawai swasta sebanyak 46.000 orang, pegawai negeri sipil 41.000 orang, petani 25.000 orang, pedagang 19.000 orang, dan pensiunan 8.315 orang.

Tak hanya itu, terdapat pula pelajar dan mahasiswa sebanyak 6.218 orang, pegawai BUMN 3.500 orang, anggota TNI/Polri 2.400 orang, serta profesi lainnya 1.655 orang.

Hingga 28 April 2025, Kemenag mencatat sebanyak 212.907 jemaah reguler telah melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH), melampaui target yang ditetapkan pemerintah.

"Ini menunjukkan kesiapan tinggi dari jemaah dan keseriusan mereka dalam menjalankan ibadah haji tahun ini," tambah Hilman.

Peningkatan jumlah jemaah berpendidikan tinggi dan keberagaman latar belakang sosial-ekonomi ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan haji ke depan.