RI dan Arab Saudi Bahas Penggunaan Bandara Taif untuk Jamaah Haji dan Umrah

HIMPUHNEWS - Pemerintah Indonesia tengah menjajaki kemungkinan penggunaan Bandara Internasional Taif di Makkah, Arab Saudi, untuk melayani jamaah haji dan umrah asal Indonesia. Hal ini dibahas dalam pertemuan antara Kementerian Perhubungan RI dengan Otoritas Bandara Taif.

"Bandara Taif secara teknis bisa digunakan untuk jamaah haji dan umrah asal Indonesia," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (10/6/2025).

Pertemuan tersebut digelar pada Minggu (8/6) di Makkah, dalam rangkaian kunjungan kerja anggota Amirul Hajj Indonesia 2025. Salah satu fokus utama adalah memperluas jalur kedatangan jamaah ke Tanah Suci guna mendukung efisiensi dan kenyamanan perjalanan.

Menurut Menhub, langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mendistribusikan arus kedatangan jamaah agar tidak terpusat di dua bandara utama saat ini, yakni Jeddah dan Madinah.

"Bandara Taif akan menjadi alternatif bandara haji/umrah selain Jeddah dan Madinah untuk mengurangi kepadatan. Apalagi, jarak dari Bandara Taif ke Makkah tidak terlalu jauh, hanya 70 km," ujarnya.

Lebih lanjut, Dudy mengungkapkan bahwa Bandara Taif sudah mulai digunakan secara terbatas pada musim haji tahun ini. Sebanyak 44 jamaah haji khusus asal Indonesia telah mendarat di Bandara Internasional Taif pada Rabu, 28 Mei 2025.

"Kedatangan di Bandara Taif ini menjadi catatan penting dalam upaya diversifikasi jalur masuk jamaah haji ke Arab Saudi," tuturnya.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah tokoh Amirul Hajj Indonesia, di antaranya Penasihat Khusus Presiden Bidang Urusan Haji Muhadjir Effendy, Kepala Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah, Wakil Menteri Agama Romo KH R Muhammad Syafi'i, Rektor IPB University Arif Satria, serta Konsul Jenderal RI di Jeddah Yusron B. Ambary.