Qatar Tutup Wilayah Udara, Jemaah Umrah Jannah Firdaus Terpaksa Kembali ke Jakarta

HIMPUHNEWS - Sebanyak 39 jemaah umrah Jannah Firdaus Travel yang diberangkatkan menggunakan Pesawat Garuda GA900 pada 23 Juni 2025 terpaksa harus terbang kembali ke Tanah Air.

Keputusan itu diambil setelah Qatar menutup wilayah udara mereka sebelum Iran melancarkan serangan rudal balasan ke Pangkalan Militer Amerika Serikat, di Al Udeid Qatar, Selasa (24/6/2025) dini hari tadi.  

“Saat ini jemaah sudah ada di Jakarta, sementara kita arahkan ke Anara Hotel Bandara untuk makan dan sekaligus konsolidasi,” ujar Direktur Jannah Firdaus, Rahmat Syam Putra kepada Himpuh News, pagi ini.

Menurut Rahmat, pihaknya telah dan terus berkoordinasi dengan pihak Maskapai Qatar Airways selaku penyedia tiket penerbangan tersebut untuk rencana tindak lanjut.

“Mereka memberikan pilihan kepada kami refund full (pengembalian dana penuh) atau reschedule (penjadwalan ulang). Kami sudah sampaikan ingin reschedule, namun kita tidak tahu kapan reschedule nya,” terang Rahmat.

Di sisi lain, Jannah Firdaus terus menjaga komunikasi dengan jemaah terkait rencana kedepan sekaligus memberikan edukasi bahwa kondisi ini merupakan force majeure.

“Kemungkinan untuk sementara jemaah kita minta kembali ke rumah masing-masing, karena kita tidak tahu reschedule nya sampai kapan. Kalaupun kita mau paksakan berangkat sekarang tentu tidak mudah mencari tiketnya karena sudah full semua, termasuk Saudia Airlines dan Garuda Indonesia,” jelas Rahmat.

Disamping keberangkatan 23 Juni 2026 kemarin, Jannah Firdaus Travel telah memberangkatkan sebanyak 90 jemaah umrah pada 20 Juni lalu. Proses keberangkatannya lancar dan jemaah telah berada di Kota Suci Makkah.

Kemudian, hari ini, Jannah Firdaus kembali memiliki jadwal keberangkatan sebanyak 45 pax menggunakan Qatar Airways. Namun Rahmat mengaku belum bisa memastikan apakah jemaah tetap bisa berangkat dengan situasi seperti ini.

“Info dari counter, penerbangan jemaah hari ini masih on schedule, Qatar juga sudah membuka kembali udaranya. Maka dari itu kita tetap minta jemaah datang. Meski begitu kita tetap realistis bila ada hal-hal yang ternyata berbeda,” pungkas Rahmat.