Negara Ini Sisihkan Kuota Haji 5% Khusus untuk Fakir Miskin

HIMPUHNEWS - Pemerintah Maladewa menunjukkan perhatian besar pada warganya yang kurang mampu dengan kebijakan unik di penyelenggaraan haji. Dari total 1.000 kuota yang diberikan Arab Saudi setiap tahun, 50 kursi khusus dialokasikan untuk fakir miskin atau sebesar 5% dari keseluruhan kuota hajinya.

Menurut laporan media lokal Sun, sisanya terbagi menjadi 100 kuota untuk pejabat negara dan petugas pendamping, serta 850 kuota reguler bagi jemaah yang membayar iuran ke Badan Haji.

Presiden Maladewa, Mohamed Muizzu, belakangan menginstruksikan agar kuota pejabat dipangkas. Langkah ini diambil setelah muncul kritik soal penyalahgunaan kuota oleh pejabat untuk keluarganya agar bisa lolos antrean panjang.

Pemerintah juga tengah menyiapkan aturan baru, termasuk kuota khusus bagi jemaah berusia di atas 65 tahun, larangan berhaji lebih dari sekali dalam kurun 5 tahun, dan prioritas bagi calon jemaah yang baru pertama kali berangkat.

Negara 100 Persen Muslim

Maladewa dikenal sebagai negara kepulauan di Samudera Hindia dengan populasi yang seluruhnya beragama Islam. Islam bukan hanya agama mayoritas, melainkan juga dijadikan dasar hukum negara. Sejarah mencatat, masyarakat Maladewa merupakan keturunan pendatang dari berbagai bangsa, mulai Arab, Malaya, Madagaskar, Indonesia hingga China.

Kebijakan pro-rakyat kecil dalam urusan haji juga dilakukan negara tetangga, Malaysia. Tabung Haji Malaysia menanggung subsidi besar untuk jemaah berpendapatan rendah. Pada 2025, kelompok B40 hanya membayar RM15.000 (sekitar Rp58 juta), sedangkan sisanya disubsidi hingga RM18.300.