Menuju Net Zero Emission, Arab Saudi Segera Operasikan Kereta Hidrogen Pertama
HIMPUHNEWS - Menteri Transportasi dan Logistik Saleh Al-Jasser mengatakan Arab Saudi akan mengoperasikan kereta bertenaga hidrogen pertama di wilayah tersebut.
“Biaya transportasi yang menggunakan energi alternatif menurun dengan cepat,” katanya saat berpidato di konferensi COP28 di Dubai pada hari Senin (04/12).
Al-Jasser mengatakan beberapa tantangan yang mempengaruhi proses penurunan emisi karbon, antara lain peningkatan jumlah penduduk yang memerlukan peningkatan penggunaan transportasi. Menurutnya, pengembangan sektor ini terkadang mengorbankan lingkungan.
“Sektor transportasi merupakan salah satu penyebab terbesar perubahan iklim dan peningkatan emisi karbon serta polusi. Di Arab Saudi, sektor ini merupakan sumber emisi terbesar kedua, disusul sektor energi yang menyumbang 19 persen dari total emisi,” ujarnya.
Al-Jasser mengatakan bahwa Inisiatif Hijau Saudi, yang diluncurkan oleh Putra Mahkota dan Perdana Menteri Mohammed Bin Salman, menggarisbawahi pentingnya memperhatikan pencapaian keberlanjutan dan menjadikannya inti dari inisiatif lingkungan.
Dia mencatat bahwa Kerajaan Arab Saudi bertujuan untuk mengurangi emisi karbon sekitar 267 juta ton pada tahun 2030, dan Strategi Transportasi Nasional dikembangkan dengan tujuan ambisius untuk mengurangi emisi sebesar 18 persen pada tahun 2030.
Menteri menyatakan bahwa rencana transportasi berkelanjutan di Kerajaan hampir mencapai tujuannya dan merupakan bagian dari Visi 2030.
“Tujuan pengurangan karbon di Kerajaan ini menghadapi empat tantangan, yang diakibatkan oleh pertumbuhan populasi yang besar dan peningkatan jumlah pengguna transportasi.
Tantangan kedua adalah transisi ke teknologi yang memiliki emisi rendah memerlukan pembangunan infrastruktur berbiaya tinggi, terutama di negara-negara berkembang.
Ia mengatakan bahwa manfaat jangka panjang lebih besar daripada biayanya, namun transisinya seringkali sulit.
Adapun tantangan ketiga, seperti dalam banyak solusi, seperti mengganti mobil yang mesinnya menggunakan bahan bakar dengan mobil listrik, perlu dilakukan peningkatan produksi energi listrik yang selanjutnya harus dihasilkan dari sumber non-fosil.
Al-Jasser mengatakan Kerajaan ingin 50 persen energinya berasal dari sumber terbarukan pada tahun 2030, dan ini merupakan sebuah tantangan.
Ia menjelaskan bahwa efektivitas solusi-solusi ini mungkin tidak selalu tuntas karena upaya-upaya untuk mengurangi emisi karbon terkait dengan ketersediaan data yang diperlukan untuk mencapai solusi dan inisiatif tersebut.
Ia mengatakan, di beberapa daerah telah terjadi penurunan harga mobil listrik hingga lebih murah dibandingkan mobil berbahan bakar bahan bakar, dan hal ini mendorong konsumen untuk membeli mobil ramah lingkungan tersebut di masa depan.
Menteri menunjukkan bahwa pemerintah dapat mengambil langkah untuk memberlakukan undang-undang yang mendorong pembelian mobil-mobil ini, dan Arab Saudi telah mengadopsi kerangka legislatif yang mendukung semua kebijakan yang bertujuan untuk mengadopsi semua teknologi dan proyek yang mengurangi emisi karbon dalam hal sarana transportasi dan lainnya. solusi teknologi.
Dia mencatat bahwa salah satu solusi teknologi yang diadopsi oleh Kerajaan adalah mengurangi kebutuhan transportasi melalui kerja jarak jauh di banyak departemen pemerintah di Kerajaan setidaknya selama beberapa hari kerja per minggu, sehingga mengurangi penggunaan mobil dan alat transportasi. dan dengan demikian mengurangi emisi karbon.
Kerajaan telah memperkuat proyek transportasi umum seperti metro dan bus di Riyadh, dan juga sedang dalam proses membangun jaringan transportasi umum yang terintegrasi.
Al-Jasser mengatakan bahwa Kerajaan sedang berupaya untuk mengadopsi kebijakan ramah lingkungan di bidang penerbangan, dan mencoba mengambil inisiatif untuk memasok pesawat dengan bahan bakar ramah lingkungan yang memiliki emisi karbon rendah.
Bulan lalu, Arab Saudi melakukan uji coba kereta hidrogen yang akan segera beroperasi.
Kereta bertenaga hidrogen terkenal karena emisi nol karbon dan ramah lingkungan. Hal ini juga merupakan langkah signifikan menuju transportasi kereta api yang berkelanjutan dan inovatif.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku