#BersihAmanahProfesional
(021) 83780435 - 37
info@himpuh.or.id
082230139999

Ini Upaya yang Bisa Disiapkan Jemaah Haji Lansia untuk Memperkuat Istithaah Kesehatan

Kategori : Berita, Topik Hangat, Ditulis pada : 30 Januari 2024, 10:22:51

Jemaah-Haji.jpg

HIMPUHNEWS - Jemaah Haji Lansia menjadi fokus penting penanganan haji oleh Pemerintah pada penyelenggaraan haji tahun 2024 mendatang. Hal ini karena seperti halnya pada penyelenggaraan haji tahun 2023, haji di tahun ini juga akan didominasi jemaah haji lansia dengan rentang usia usia 60 tahun.

Dengan adanya peningkatan usia 60 tahun ke atas, hal tersebut membuat pemerintah dan rumah sakit-rumah sakit yang akan memberangkatkan jemaah haji untuk lebih memperhatikan program istitha'ah, penetapan status kesehatan jemaah haji.

Pemerintah sendiri melalui Kementerian Agama telah menteapkan tema Haji Ramah Lansia sejak tahun lalu yang merupakan konsep penyelenggaraan haji dengan menghadirkan pelayanan terbaik dan pengabdian kepada tamu-tamu Allah di tanah suci khususnya bagi jemaah.

Hal tersebut disampaikan oleh direktur rumah sakit haji UIN Jakarta dr. Flori Ratna Sari, Ph. D, dalam siaran youtube, Geriatri TV pada Sabtu (27/1/24).  dr. Flori menjelaskan berdasarkan data pada tahun 2017-2023 sebagian besar jemaah haji Indonesia memiliki riwayat penyakit. Di tahun 2023, sebanyak 75 persen jemaah haji Indonesia memiliki riwayat penyakit.

“Namun tidak perlu ditakuti oleh omah-opah yang memiliki penyakit. Apakah boleh berangkat atau tidak. Tentu boleh, tetapi akan dilihat dan disiapkan sebaik-baiknya agar penyakit tidak mengganggu ibadah haji, sehingga ibadah omah-opah dapat dilaksanakan secara sehat, aman dan mabrur,” kata dia.

 dr. Flori menjelaskan perlu diperhatikan dan diwaspadai terkait data kematian jemaah haji Indonesia. Tahun 2023 sebanyak 744 jemaah haji telah wafat pada masa operasional ibadah haji. Peningkatan kematian jemaah haji menjadi perhatian khusus pemerintah untuk meningkatkan standar kesehatan bagi calon jemaah haji pada tahun 2024, terutama jemaah yang berusia 60 tahun ke atas. Kelompok umur terbanyak jemaah haji yang wafat pada tahun 2023 adalah usia 60 tahun ke atas (84,49 %). 

“Tentu hal ini jangan menjadi suatu ketakutan bagi omah-opah untuk berangkat ibadah haji, jangan takut jika nanti berangkat akan mati. Justru itu jadikan semangat bagi kita untuk semangat sehat dan aman,” ujar dr. Flori.

Data Penyakit yang Menyumbang Masalah Kesehatan jemaah Haji Lansia 2023

Untuk mengatasi dan mengendalikan jemaah  haji usia 60 tahun ke atas. dr. Flori menyebutkan beberapa daftar penyakit yang menyumbang masalah kesehatan para jemaah haji. 

Daftar penyakit yang paling banyak dimiliki oleh jemaah haji pada tahun 2023:

  1. Hipertensi atau darah tinggi. 
  2. Dislipidemia atau gangguan lemak.
  3. Diabetes melitus
  4. Kardiologi
  5. Hypertensive heart disease atau penyakit jantung
  6. Asma
  7. Bronkitis
  8. Penyakit paru obstruksi

Daftar penyakit tersebut harus diperhatikan oleh para calon jemaah haji yang berusia 60 tahun ke atas untuk melakukan listing apakah penyakit yang dimiliki oleh calon jemaah haji masuk ke dalam daftar atau tidak. Jika ada harus disiapkan dari sekarang untuk berhati-hati, menjaga, dan merawat penyakitnya sehingga pada saat berangkat ibadah haji, penyakitnya akan mudah terkendali.

“Kesehatan lansia pada saat ibadah haji benar-benar dikawal oleh pemerintah. yang penting harus selalu berkoordinasi dengan baik pada saat menjalani pemeriksaan kesehatan,” tambah dr. Flori.

Istitha'ah (Penetapan Status Kesehatan Jamaah Haji Tahun 2024 Dilakukan Melalui Aplikasi SISKOHATKES 2024.

Sebelum keberangkatan ibadah haji, jemaah haji akan melakukan pemeriksaan MCU yang diinput melalui aplikasi SISKOHATKES, setelah selesai diinput akan dikeluarkan hasil dan rekomendasi dari SISKOHATKES. Rekomendasi:

  1. Memenuhi syarat
  2. memenuhi syarat dengan pendampingan
  3. Tidak memenuhi syarat istitha'ah untuk sementara
  4. Tidak memenuhi syarat istitha'ah

Memenuhi Syarat dengan Pendampingan:

  1. Berusia 60 tahun
  2. Memiliki penyakit yang tidak masuk ke dalam memenuhi syarat istitha'ah sementara

Tidak Memenuhi Syarat Istitha’ah Sementara

  1. Tidak memiliki sertifikat vaksin yang sah
  2. Menderita penyakit tertentu yang berpeluang sembuh, antara lain tuberkulosis sputum BTA positif, Tuberkulosis Multi Drug Resistance, Diabetes Melitus tidak terkontrol, Hipertiroid, HIV, AIDS dengan diare kronik, stroke akut, perdarahan saluran cerna, Anemia gravis
  3. Psikosis akut
  4. Fraktur tungkai yang memerlukan imobilisasi
  5. fraktur tulang belakang tanpa kelainan neurologis

Tidak Memenuhi Syarat Istitha’ah

1. Kondisi klinis yang dapat mengancam jiwa, antara lain:

  1. Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) derajat III & IV
  2. Gagal jantung stadium III & IV
  3. Chronic kidney disease stadium IV & V (dengan peritoneal dialysis/HD regular)
  4. AIDS stadium IV dengan infeksi oportunistik
  5. Stroke Hemorrhagic luas

2. Gangguan jiwa berat, antara lain:

  1. Skizofrenia, Psikosis
  2. Demensia berat
  3. Retardasi mental

3. Jemaah dengan sulit penyakit yang sulit diharapkan kesembuhannya, antara lain:

  1. Keganasan stadium akhir
  2. Tuberculosis totally drugs resistance (TDR)
  3. Sirosis atau hepatitis dekompensata

4. Penyakit menular berbahaya

  1. Morbus Hansen
  2. TB BTA (+)

5. Lemah kondisi fisik karena penyakit menahun

  1. HT Grade 3
  2. HbA1c > 8 %

Anjuran Kesehatan Umum Lansia Pra Keberangkatan

  1. Ibadah haji membutuhkan fisik yang prima, perlu dipersiapkan dari jauh hari terutama untuk endurance (kebugaran fisik). Dalam pembinaan masa tunggu, kebugaran fisik akan ditingkatkan perlahan.
  2. Mengendalikan penyakit yang dimiliki dengan kontrol teratur setidaknya 3 tahun sebelum keberangkatan agar tidak  jatuh pada kondisi bertambah parah atau masuk pada istitha’ah tidak memenuhi syarat.
  3. Mengkonsumsi obat-obatan yang diminum selama masa tunggu, pemeriksaan menjelang keberangkatan.
  4. Mempertimbangkan pendampingan pada jamaah dengan risiko tinggi.
  5. mempersiapkan kondisi sebelum MCU agar mendapat hasil yang optimal karena penetapan istithaah berdasarkan aplikasi SISKOHATKES dari sekian banyak parameter MCU.
  6. Menjaga kesehatan fisik dan mental secara bersamaan.

Anjuran Kesehatan Umum Lansia Selama Berhaji:

  1. Mengkoordinasikan kondisi kesehatan kepada tempat embarkasi, dokter kloter maupun petugas PPIH jujur dengan kondisi kesehatan tidak ada yang ditutupi.
  2. Memenuhi seluruh persyaratan kesehatan sesuai nota diplomatik.
  3. Mengkonsultasikan obat-obatan yang didapat di Indonesia kepada tim kesehatan untuk penyesuaian dosis (bila perlu).
  4. Membawa obat dengan kemasan aslinya dengan jumlah cukup bagi jamaah yang memerlukan obat terus menerus.
messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id