Langgar Aturan Pariwisata, Saudi Tutup 25 Hotel di Makkah

HIMPUHNEWS - Kementerian Pariwisata Arab Saudi menutup 25 hotel dan penginapan di Mekah sepanjang Juli 2025. Penutupan dilakukan setelah inspeksi intensif menemukan banyak pelanggaran aturan pariwisata.

Langkah ini disebut sebagai bagian dari kampanye pengawasan untuk melindungi keselamatan pengunjung dan memastikan kepatuhan standar layanan di kota suci.

Pelanggaran yang ditemukan bervariasi, mulai dari beroperasi tanpa izin resmi, kebersihan yang buruk, standar pemeliharaan rendah, hingga tidak mematuhi protokol keselamatan tamu.

“Langkah-langkah ini mencerminkan komitmen berkelanjutan kami untuk memastikan semua fasilitas mematuhi standar tertinggi layanan dan keselamatan,” kata Kementerian Pariwisata dalam pernyataan resminya seperti dikutip dari Kantor Berita Saudi SPA.

Sanksi untuk pelanggaran tersebut bisa mencapai denda hingga satu juta riyal Saudi (sekitar Rp 4,3 miliar), perintah penutupan, atau kombinasi keduanya.

Inspeksi yang dilakukan sepanjang Juli 2025 ini bertujuan memeriksa kepatuhan fasilitas perhotelan terhadap aturan resmi, termasuk keharusan memiliki izin operasi dari Kementerian Pariwisata.

Menurut pihak kementerian, temuan utama yang memicu penutupan adalah beroperasi tanpa izin, buruknya pemeliharaan dan kebersihan, serta pelanggaran yang mengancam keselamatan tamu.

Kementerian juga menegaskan kembali bahwa hanya fasilitas berizin dan memenuhi standar resmi yang diizinkan beroperasi di Mekah. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan mutu layanan bagi jamaah umrah maupun wisatawan.

Melalui kampanye bertajuk ‘Tamu Kami adalah Prioritas’, Kementerian Pariwisata juga mengajak masyarakat untuk menyampaikan komentar atau saran terkait layanan pariwisata melalui Pusat Pariwisata Terpadu di nomor 930 yang siap melayani 24 jam.