Saudi Rilis Aturan Vaksinasi Haji 2026, Jemaah Wajib Tahu!
HIMPUHNEWS - Pemerintah Arab Saudi resmi mengumumkan aturan kesehatan terbaru bagi calon jemaah haji 2026. Dalam kebijakan ini, otoritas kesehatan Kerajaan menerapkan standar vaksinasi dan kelayakan medis yang jauh lebih ketat demi menjaga keamanan jutaan peserta yang akan berkumpul di Tanah Suci.
Aturan ini berlaku bagi seluruh jemaah dan petugas haji yang akan memasuki Arab Saudi untuk musim haji tahun 1447 Hijriah atau 2026 Masehi.
3 Vaksin Ini Wajib
Dalam panduan resmi seperti dikutip dari theislamicinformation, setiap calon jemaah diwajibkan menunjukkan sertifikat vaksinasi yang sah untuk empat jenis penyakit: COVID-19, meningitis meningokokus (ACWY), polio, dan demam kuning (yellow fever).
Untuk vaksin COVID-19, hanya vaksin dari produsen yang disetujui pemerintah Saudi yang diterima. Dosis terakhir harus diberikan antara tahun 2021 hingga 2025, minimal dua minggu sebelum keberangkatan.
Sementara vaksin meningitis masih berlaku hingga lima tahun sejak penyuntikan, tetapi harus diberikan setidaknya 10 hari sebelum tiba di Arab Saudi.
Bagi jemaah dari negara-negara yang masih masuk dalam pengawasan polio, vaksin polio (IPV atau OPV) wajib diberikan paling lambat empat minggu sebelum keberangkatan dan tercantum dalam International Certificate of Vaccination.
Selain itu, vaksin yellow fever diwajibkan bagi seluruh pelancong berusia sembilan bulan ke atas, tanpa memandang asal negara.
Jemaah dengan Penyakit Kronis Bisa Tak Boleh Ikut Haji
Aturan baru ini juga menegaskan pembatasan ketat terhadap calon jemaah dengan kondisi kesehatan berat atau kronis.
Mereka yang mengalami gagal organ, penyakit kronis lanjut, gangguan mental atau saraf, kehamilan berisiko tinggi, penyakit menular aktif, hingga pasien kanker yang masih menjalani terapi dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk menjalankan ibadah haji tahun depan.
Langkah ini diambil untuk mencegah terjadinya keadaan darurat medis selama prosesi ibadah haji yang dikenal padat dan membutuhkan stamina tinggi.
Seluruh jemaah yang tiba di Arab Saudi akan menjalani skrining kesehatan di pintu-pintu masuk utama, termasuk bandara dan pelabuhan. Mereka yang tidak memenuhi ketentuan bisa ditolak masuk, diisolasi, atau menjalani evaluasi medis tambahan.
Otoritas Saudi menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan hasil evaluasi dari penyelenggaraan haji beberapa tahun terakhir, termasuk pengalaman menghadapi pandemi global. Tujuannya, agar pelaksanaan haji tetap aman, sehat, dan terkendali di tengah jumlah peserta yang sangat besar.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku