himpuh.or.id

Didukung HIMPUH, TWEST SMAN 22 Gelar Program BSBM untuk Bantu Tiga Kelompok Rentan di Jakarta

Kategori : Kegiatan, Berita, Ditulis pada : 18 November 2025, 19:31:35

FotoJet (10).jpg

HIMPUHNEWS — Untuk pertama kalinya, TWEST 22, sebuah event tahunan yang diselenggaran siswa-siswa SMA Negeri 22 Jakarta menyertakan program penting bertajuk Bakti Sosial Bakti Mengajar (BSBM).

Event ini kian bermakna dengan hadirnya dukungan Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH), yang membuat para siswa tidak saja bisa berbagi pengetahuan kepada anak-anak kelompok rentan, namun juga bisa berbagi paket tas dan alat tulis, serta sembako untuk lansia dan janda pemulung di lokasi sasaran kegiatan.

Menjangkau Tiga Kelompok Rentan

Tahun ini, kegiatan difokuskan pada tiga titik: Sekolah Kolong Jembatan, Kampung Pemulung, dan Sekolah Alternatif Anak Jalanan (SAAJA).

Kegiatan BSBM ditujukan bagi anak-anak usia SD–SMP dan warga sekitar, dengan penyesuaian program sesuai kondisi masing-masing lokasi.

1. Sekolah Kolong Jembatan

Sekolah nonformal yang diinisiasi Rumah Merah Putih ini menampung anak-anak dari lingkungan berisiko, mulai dari ABK, anak terlantar, korban kekerasan, hingga mereka yang tidak dapat bersekolah karena masalah administrasi atau situasi keluarga. Lingkungan sekitar sekolah turut menghadirkan tantangan berat, termasuk aktivitas prostitusi dan penyalahgunaan narkoba.

2. Kampung Pemulung

Berada di area kumuh yang sering tergenang dan dekat kawasan prostitusi, anak-anak di Kampung Pemulung sebenarnya bersekolah formal. Namun, tekanan ekonomi membuat mereka harus bekerja membantu orang tua sepulang sekolah. TWEST 2025 hadir memberi pendampingan belajar dan bantuan sosial bagi keluarga pemulung.

3. Sekolah Alternatif Anak Jalanan (SAAJA)

SAAJA menawarkan bimbingan belajar untuk anak-anak prasejahtera dengan dukungan pengajar relawan. Mereka membutuhkan pelajaran tambahan—terutama Bahasa Asing—karena tidak diperoleh di sekolah formal akibat ketimpangan kualitas pendidikan.

Ketua Pelaksana TWEST 2025, Althafanya Ratu Mayza, menegaskan bahwa BSBM bukan sekadar kegiatan sosial tahunan, tetapi juga bentuk protes moral siswa SMAN 22 terhadap realitas bahwa masih banyak anak Indonesia yang belum mendapatkan hak pendidikan dasar sebagaimana dijamin undang-undang.

Ia menilai, kondisi yang ditemui di tiga lokasi sasaran menunjukkan adanya kesenjangan serius dalam pemenuhan amanah negara untuk memastikan setiap anak dapat belajar dengan aman dan layak.

“BSBM adalah cara kami menyuarakan bahwa pendidikan dasar adalah hak semua anak Indonesia. Jika ada anak-anak yang tidak mendapatkannya, maka kami merasa perlu turun langsung untuk menyalakan semangat belajar mereka,” ujar Althafanya.

Melalui BSBM, para siswa SMAN 22 dilatih menumbuhkan empati, kepedulian, serta tanggung jawab sosial. Program ini juga bertujuan menularkan semangat belajar kepada anak-anak agar tetap percaya bahwa mereka memiliki kesempatan untuk meraih masa depan yang lebih baik.

“Dream Big, Stay Young, and Write Your Own Story—kami ingin mereka tetap bermimpi dan percaya bahwa pendidikan bisa mengubah hidup,” tambah Althafanya.

Sebagai SMA pertama di Jakarta yang menggelar bakti sosial dan bakti mengajar bagi komunitas rentan, SMAN 22 Jakarta Timur menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan HIMPUH selama pelaksanaan program.

“Semoga kegiatan ini membawa manfaat bagi anak-anak, khususnya dalam memperoleh pendidikan dasar yang seharusnya dilindungi undang-undang. Terima kasih kepada HIMPUH atas kepedulian dan bantuannya. Semoga Allah SWT membalas dengan keberkahan,” pungkasnya.

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id