HIMPUHNEWS - Proses pendaftaran Haji 1447 H di Qatar kini memasuki era baru. Kementerian Wakaf dan Urusan Islam (Awqaf) meluncurkan sistem seleksi elektronik yang mulai berjalan sejak 2 Desember 2025. Melalui sistem ini, calon jemaah yang lolos penyaringan akan dipandu secara digital hingga tahap pendaftaran akhir.

Langkah ini diklaim membuat proses lebih cepat, transparan, serta memudahkan operator perjalanan dalam menyiapkan layanan terbaik bagi para calon jemaah.

SMS Notifikasi dan Tenggat 7 Hari

Dalam mekanisme baru ini, calon jemaah yang dinyatakan lolos akan menerima SMS pemberitahuan. Setelah itu, mereka diberi waktu tujuh hari untuk menyelesaikan pendaftaran melalui salah satu dari 24 operator Haji resmi di situs hajj.gov.qa. Bila melewati batas waktu, persetujuan otomatis dibatalkan.

Saat registrasi, jemaah diwajibkan membayar uang muka QAR 10.000. Dana ini bukan biaya terpisah, melainkan bagian dari total biaya Haji yang ditentukan berdasarkan layanan yang dipilih seperti akomodasi dan transportasi. Kontrak elektronik juga harus ditandatangani secara online untuk memastikan pilihan operator tercatat resmi.

Uang muka tersebut berfungsi sebagai tanda keseriusan sekaligus membantu operator menyusun rencana perjalanan secara detail dan terukur.

Pembaruan Sistem: Pembayaran Makin Mulus

Tahun ini, platform digital yang digunakan hadir dengan fitur pembayaran daring yang lebih stabil dan mudah digunakan. Dengan dibukanya pendaftaran lebih awal, operator bisa menyusun kontrak lebih cepat serta menyiapkan perjalanan dengan lebih matang.

Awqaf menyebut pembaruan ini ditujukan agar jemaah dapat menjalankan ibadah dalam kondisi tenang dan terorganisasi, tanpa dibebani proses teknis yang rumit.

Qatar mendapatkan kuota 4.400 jemaah untuk musim Haji 1447 H. Sistem seleksi elektronik ini mengikuti alokasi tersebut dan disusun berdasarkan standar yang ditetapkan otoritas setempat. Awqaf juga bekerja sama dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi serta lembaga lainnya untuk memastikan seluruh proses berjalan lancar.

Bagi jemaah yang memerlukan bantuan atau penjelasan, pemerintah menyediakan hotline 132 sebagai pusat informasi resmi.