Calon Haji Diminta Pahami Pentingnya Vaksinasi dan Persiapan Fisik Sebelum Berangkat
HIMPUHNEWS – Persiapan ibadah haji tidak hanya soal dokumen dan biaya, tapi juga kesehatan. Para calon jamaah haji diingatkan untuk memahami pentingnya vaksinasi dan menjaga kondisi fisik agar tubuh siap menghadapi perjalanan ibadah yang berat.
Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, SpKFR, MARS, AIFO–K, Ketua Umum Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (PERDOKHI), menekankan perlunya edukasi vaksinasi yang masif, terstruktur, dan terukur.
"Agar mereka memahami bahwa vaksin bukan sekadar syarat, tapi juga mereka harus sayang pada badannya sendiri," kata Dr. Syarief dalam acara diskusi kesehatan di Jakarta, Kamis (5/12/2025).
Menurutnya, tantangan terbesar adalah rendahnya pemahaman jamaah tentang manfaat vaksin. "Ini menjadi tantangan, jamaah kita itu perlu dibantu di dalam hal pemahaman vaksin, itu fungsi dan manfaatnya buat dirinya apa," tambahnya.
Kurangnya pengetahuan ini bisa menjadi hambatan dalam pelaksanaan vaksinasi calon haji, terutama bagi mereka dari latar budaya berbeda. "Kalau potret jamaah haji Indonesia secara utuh, itulah yang terjadi. Pengetahuannya yang kurang, latar budayanya yang khas, yang perlu ada pendekatan khusus. Jadi, tidak bisa digeneralisir di kota besar sama," ujarnya.
Vaksinasi meningitis disebut efektif menekan angka kejadian penyakit meningokokus. "Manfaat vaksinasi meningitis yang dilakukan oleh para jamaah terbukti berhasil menekan angka kejadian penyakit meningokokus invasif, yang terakhir terjadi pada musim haji dan umrah 2001," terang Dr. Syarief.
Ia menekankan calon haji dianjurkan menjalani vaksinasi meningitis konjugat di fasilitas kesehatan yang bisa mengeluarkan Electronic-International Certificate of Vaccination (e-ICV) paling lambat 10 hari sebelum keberangkatan. Kementerian Kesehatan Arab Saudi juga mewajibkan vaksinasi bagi setiap warga negara yang masuk ke wilayahnya.
Tak hanya vaksin, kesiapan fisik juga menjadi kunci agar ibadah haji bisa berjalan lancar. "Tentu sangat mengkhawatirkan jamaah kita yang potretnya adalah pengetahuannya rendah, kemudian lansia, yang nekat untuk menjual harta bendanya untuk berangkat haji, tapi pada saatnya mereka langsung terkapar karena memang fisiknya tidak mampu," kata Dr. Syarief.
Ia menyarankan pemerintah, tokoh agama, dan pemuka masyarakat aktif mengedukasi calon haji. Pemeriksaan kesehatan, vaksinasi, dan latihan fisik rutin selama tiga bulan hingga satu tahun sebelum keberangkatan sangat disarankan.
"Jadi namanya menabung energi itu di otot dan di lemak itu enggak bisa instan, perlu waktu, tahapan, sampai tercapai bahwa tingkat kemampuan endurance-nya bagus. Itu akan membuat dia proteksi dirinya daya tahannya akan lebih baik, ditambah tadi, vaksinnya," jelasnya.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku

