#BersihAmanahProfesional
(021) 83780435 - 37
info@himpuh.or.id
082230139999

Kemenag Minta Travel Haji dan Umrah Perkuat Manasik kepada Jemaah

Kategori : Berita, Topik Hangat, Ditulis pada : 19 Januari 2024, 10:36:59

Screenshot-2023-05-23-112030.jpg

HIMPUHNEWS - Indonesia merupakan negara dengan pengirim jemaah haji dan umrah tertinggi di dunia. Tercatat indonesia akan mengirimkan 241 ribu jemaah haji ditahun 2024M/1445H setelah mendapat tambahan kuota sebanyak 20 ribu dari Pemerintah Arab Saudi. Belum lagi, masih banyak jemaah haji yang mengantre untuk diberangkatkan yang bahkan bisa mencapai antrean 11-47 tahun.

Sementara itu pada penyelenggaraan umrah, berdasarkan data dari Kementerian Agama dari tahun ke tahun jemaah umrah terus meningkat signifikan. Pada tahun 2014-2015 jumlah jemaah umrah ada diangka 649 ribu jemaah, tahun 2015-2016 naik jadi 67.500 jemaah, tahun 2016-2017 ada 876 ribu jemaah dan 2017-2018 1.005.336 jemaah.

Pada tahun 2018-2019 ada penurunan menjadi 974 ribu jemaah, tahun 2020 karena ada pandemi jumlah jemaah umrah ada sebanyak 2603 jemaah dan ditahun 2022 meningkat pesat setelah dibukanya pembatasan covid-19 jadi 1.006.306 jemaah. Terakhir data ditahun 2023 ini ada peningkatan jemlah jemaah menjadi 1.3 juta jemaah. Statistik Ini menandakan animo masyarakat Indonesia untuk pergi ke tanah suci sangatlah tinggi.

"Tingginya antusias masyarakat Indonesia dalam beribadah ke tanah suci tentu harus disikapi sebagai peluang dan tantangan baik bagi pemerintah maupun para penyelenggara mulai dari PPIU maupun PIHK. Menjadi peluang artinya ada market besar untuk bisa digarap secara bisnis bagai para penyelenggara. Sementara tantangannya adalah bagaimana bersama-sama meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah kepada jemaah," kata kata Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama Drs H. Jaja Jaelani dalam Webinar Forum Diskusi Lintas Asosiasi Haji Umrah Indonesia dengan Tema 'Peluang dan Tantangan Haji Umrah ditahun 2024' yang berlangsung secara virtual pada Kamis (18/01/2024).

"Menurut saya dalam penyelenggaraan haji dan umrah ini ibadah adalah yang paling utama (dari pada aspek bisnisnya .red). Artinya bahwa kepercayaan jemaah kita kepada asosiasi dan travel sangat tinggi. Karena animo masyarakat dalam haji dan umrah yg tinggi ini pada akhirnya akan bergantung pada kita, apakah dapat menggrab peluang itu dengan pelayanan terbaik dan bimbingan terbaik," tambah dia.

Jaja mengatakan salah satu poin yang penting dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan haji dan umrah adalah terkait manasik kepada jemaah. Ia meminta kepada para PPIU dan PIHK untuk sama sama memperkuat manasik demi kelancaran ibadah jemaah di tanah suci.

"Berkaitan dengan umrah dan haji khusus satu hal yang perlu saya ingatkan ada kewajiban kita bagaimana ibadah itu bukan hanya kita menyampaikan aspek bisnisnya, tapi juga aspek syariahnya tolong juga betul betul diperhatikan. Karena saya masih menemukan langsung beberapa kekeliruan dimana masih ada jemaah kita yang ketika sampai di tanah suci itu masih bertanya apa Sa'i dulu atau apa Thawaf dulu," kata Jaja.

"Ini karena mungkin manasik umrahnya masih belum diperkuat yang tentu juga bisa karena beberapa faktor seperti tidak hadirnya jemaah saat manasik, faktor jemaah yg punya penurunan daya ingat dll. Jadi ada beberapa hal itulah yg harus kita perhatikan," sambung dia.

Jaja berpesan kepada para PPIU dan PIHK juga meningkatkan kualitas dari para pembimbing ibadah bagi jemaah haji dan umrah. Pembimbing diharapkan adalah figur yang mengerti betul mengenai ketentuan syariat dalam pelaksanaan haji dan umrah serta memiliki wawasan mendalam mengenai lingkungan, sejarah dan budaya Arab Saudi.

"Selain itu pembimbing ibadah umrah, saya berharap ada ketentuan ketentuan yang pasti mengenai berapa jemaah satu pembimbing ini dapat dilakukan sehingga tidak ada pertanyaan-pertanyaan seperti itu lagi saat di tanah suci," pungkas dia.

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id