Mudahkan Jemaah Saat Penyelenggaraan Haji, Inovasi Digital Kemenag Tuai Pujian
HIMPUHNEWS - Operasional penyelenggaraan haji tahun 2024 telah selesai sejak 25 Juli lalu. Banyak pihak menilai penyelenggaraan haji tahun ini terbilang sukses meski dengan sejumlah catatan untuk perbaikan. Pujian pun datang dari berbagai pihak khususnya kepada Kementerian Agama karena telah secara baik memberikan pelayanan dan menghadirkan beragam inovasi.
Salah satunya datang dari organisasi Jaringan Muslim Madani (JMM) yang mengapresiasi berbagai inovasi layanan yang memudahkan jemaah haji Indonesia. Hal ini termasuk layanan berbasis digital sehingga setiap permasalahan yang mengemuka di lapangan dapat ditangani secara cepat.
"Hari ini bertepatan dengan kick off atau dimulainya rapat pansus angket haji oleh DPR RI yang sejatinya amat sangat kita sayangkan mesti bergulir ditengah berbagai apresiasi banyak pihak tentang suksesnya penyelenggaraan haji 2024," ujar Direktur Eksekutif JMM, Syukron Jamal pada Minggu 18 Agustus 2024.
Berbagai inovasi itu kata Syukron sejalan dengan visi Haji Ramah Lansia di antaranya penerapan syarat istitha’ah sebelum pelunasan haji, pengadaan fast track (Mecca Road) di tiga embarkasi dengan jumlah jemaah haji terbesar, yaitu Embarkasi Jakarta, Embarkasi Solo, dan Embarkasi Surabaya, inovasi murur yakni jemaah haji dari Arafah yang hendak menuju Muzdalifah dan melanjutkan ke Mina untuk mabit/menginap, akan tetapi dilaksanakan dengan melintasi Muzdalifah, tanpa mabit.
Inovasi digital
Penyelenggaraan haji 2024 juga didukung oleh inovasi layanan digital seperti Aplikasi Kawal Haji untuk jemaah haji yang digunakan sebagai komunikasi langsung antara jemaah haji dengan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
"Kita menghormati pansus ini sebagai hak konstitusi DPR untuk itu karena ini sudah ketuk palu kita sama-sama kawal agar menghasilkan masukan yang konstruktif dan progresif," katanya.
Berbagai masukan konkret itu menurut Syukron soal efektivitas pengelolaan keuangan haji oleh BPKH, porsi prosentase atau pembagian kuota antara jemaah reguler dan khusus hingga wacana Kementerian khusus haji dan umroh yang kembali mengemuka.
Ketua Harian Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU), KH Soleh Sofyan mengatakan bahwa ada beberapa hal berbeda yang merupakan inovasi penyelenggaraan haji 2024 yang tidak ada sebelumnya dan itu patut diapresiasi.
Di antaranya yakni adanya inovasi-inovasi fiqih yang bahkan pada tahun-tahun sebelumnya hampir tidak pernah dilakukan, namun dengan dukungan pemikiran dari para ulama dari lintas organisasi akhirnya inovasi tersebut dapat terlaksana dengan baik.
"Memang Nahdlatul Ulama sebagai organisasi keislaman yang memiliki tugas mengakomodir, atau mengawal kualitas umatnya dalam melakukan ibadah, termasuk dalam melaksanakan Ibadah Haji atau pelaksanaan umroh, termasuk dalam mempermudah, juga mengambil langkah-langkah inovasi dalam fiqih yang moderen dan memiliki kemudahan, nah aspek ini kemudian disambut dengan baik oleh Kementerian Agama dan menghasilkan inovasi yang baik termasuk diantaranya Murur," kata Soleh Sofyan.
Menurutnya banyak sekali yang dilakukan Kementerian Agama dalam konteks Haji 2024 yang mengadopsi usulan-usulan para ulama dan dinilai cukup berhasil memecahkan masalah pada musim haji sebelumnya. "Kalau kita mengadopsi cara lama, tentunya terbayang bagaimana Mabid di Musdalifah, trafiknya bagaimana ramainya," ujar Soleh Sofyan.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku