Jemaah Umrah Tak Dapat Fasilitas Layak di Saudi, Menag Ingatkan Travel Harus Tanggung Jawab!
HIMPUHNEWS - Sejak awal bulan Rajab 1446H atau awal januari 2025, Kota Makkah dan Madinah mengalami kepadatan jemaah yang sangat signifikan. Jumlah kunjungan jemaah umrah di bulan Rajab bahkan disebut hampir menyamai kunjungan di bulan suci Ramadhan.
Memang pada akhir hingga awal tahun, jamaah dari berbagai belahan dunia melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci, sehingga situasi membludak.
Tingginya jamaah yang melaksanakan umrah ini karena memperhitungkan cuaca yang sedang dalam musim dingin. Berbeda apabila dilaksanakan pada pertengahan tahun, selain ditutup untuk pelaksanaan haji, juga kondisi cuaca panas ekstrem di Arab Saudi.
Membludaknya jamaah umrah di Tanah Suci membuat kapasitas hotel-hotel di kedua tempat suci tak bisa menampung jamaah. Bahkan, ada laporan jamaah umrah Indonesia banyak yang tidak mendapatkan fasilitas layak.
Atas hal ini, Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta pihak travel atau biro perjalanan umrah untuk bertanggung jawab terhadap jamaahnya ketika sedang melaksanakan ibadah baik di Makkah maupun Madinah.
"Travel-nya kita mohon bertanggung jawab. Kalau tidak mau bertanggung jawab, ya, jangan memberangkatkan," ujar Nasaruddin Umar di Jakarta, Jumat (31/01).
Menurut Nasaruddin, setiap travel yang memberangkatkan jamaah di Indonesia harus menjamin kenyamanan jamaah. Jika sampai menelantarkan jamaah, maka harus siap berhadapan dengan hukum.
"Ya harus bersiap-siap berhadapan dengan hukum," kata Nasaruddin.
Dalam laporan New Straits Times, banyak peserta umrah yang berziarah ke Madinah yang tidak mendapatkan tempat yang layak. Bahkan, beberapa jamaah merasa "ditipu" oleh agen umrah yang gagal memenuhi janjinya.
Sejumlah peserta umrah terkejut saat mendapati diri mereka ditempatkan di wisma tamu kumuh yang disewa bersama dengan pekerja asing, mengalami kondisi buruk yang jauh dari harapan mereka.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku