Kisah Al Ula, Kota yang Dulunya Disebut 'Terkutuk', Kini Jadi Destinasi Wisata Andalan Arab Saudi
HIMPUHNEWS - Al Ula, sebuah kota yang terletak di barat laut Arab Saudi, kini menjadi salah satu destinasi wisata yang sedang naik daun, menawarkan keindahan alam yang luar biasa, situs sejarah yang mengagumkan, dan budaya yang kaya. Al Ula memukau para wisatawan dengan menampilkan perpaduan unik antara keanekaragaman lingkungan dan sejarah yang bermakna.
Pemerintah Arab Saudi bahkan menjadikan Al Ula sebagai destinasi wisata andalan. Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan gurun ini mengalami lonjakan pembangunan sebagai tempat wisata. Pembangunan ini merupakan bagian dari upaya melestarikan situs warisan pra-Islam untuk menarik semua wisatawan termasuk nonmuslim. Tempat ini akan memiliki gedung konser sendiri, restoran, dan beberapa hotel yang dioperasikan oleh manajemen internasional.
Namun, sebelum menjadi permata pariwisata, Al Ula pernah terhubung dengan kisah-kisah misterius yang melibatkan kutukan dan legenda.
Sejarah Al Ula
Kota Al Ula terletak di Provinsi Al-Ula, Arab Saudi. Persisnya yakni terletak 400 km dari utara Madinah. Pada zaman dahulu, kota ini menjadi ibu kota Lihyanites, kerajaan kuno di Arab yang hidup pada abad ke-7.
Kota Al-‘Ula ini menjadi gerbang situs bersejarah Madain Saleh yang merupakan peninggalan peradaban rakyat Nabi Saleh AS yang bernama kaum Tsamud Al-Hijr. Hal ini juga telah disampaikan dalam Al-Qur’an. Dalam Ensiklopedia Islam, kata tsamud adalah nama dari suatu kaum, sedangkan kata al-Hijr adalah salah satu diantara beberapa kota yang dibangun oleh orang tersebut.
Madain Saleh adalah kompleks makam kuno yang dibangun oleh peradaban Nabatea, yang juga mendirikan Petra di Yordania. Makam-makam megah yang tersebar di seluruh wilayah ini menggambarkan keterampilan arsitektur luar biasa pada masa itu. Situs Madain Saleh (Al-Hijr) ini telah dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.
Namun, di balik keindahan arsitektur dan sejarah Al Ula, ada juga kisah-kisah yang lebih gelap yang menyelimuti daerah ini. Salah satunya adalah legenda tentang kutukan yang melibatkan kota ini.
Legenda dan Kutukan Al Ula
Pada zaman kuno, Al Ula adalah tempat yang dihuni oleh kaum Tsamud, yang dikenal karena kecanggihan dan kekuatan mereka. Menurut legenda, kaum Tsamud sangat sombong dan menentang ajaran Allah. Mereka mendapat peringatan dari nabi Saleh, yang memperingatkan mereka untuk berhenti menyembah berhala dan kembali ke jalan yang benar. Namun, Tsamud kaum menolak untuk mendengarkan dan terus mengingkari ajaran tersebut.
Sebagai akibat dari penolakan mereka, Allah mengirimkan azab berupa gempa bumi dahsyat yang mengguncang Al Ula, menghancurkan peradaban Tsamud. Konon, kota dan penduduknya dikutuk untuk selamanya, dan makam-makam yang masih berdiri kokoh hingga kini menjadi saksi bisu dari kehancuran tersebut. Al Ula, pada waktu itu, menjadi tempat yang diliputi mitos dan ketakutan.
Dikutip dari buku Muhammad karya Suyanto, kisah kaum Tsamud dan Nabi Saleh AS termaktub dalam Al-Qur'an surah Al-A'raf ayat 73.
وَاِلٰى ثَمُوْدَ اَخَاهُمْ صٰلِحًاۘ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْۗ هٰذِهٖ نَاقَةُ اللّٰهِ لَكُمْ اٰيَةً فَذَرُوْهَا تَأْكُلْ فِيْٓ اَرْضِ اللّٰهِ وَلَا تَمَسُّوْهَا بِسُوْۤءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ
Artinya: "(Kami telah mengutus) kepada (kaum) Tsamud saudara mereka, Saleh. Dia berkata, 'Wahai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada bagi kamu tuhan selain Dia. Sungguh, telah datang kepada kamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Ini adalah unta betina Allah untuk kamu sebagai mukjizat. Maka, biarkanlah ia makan di bumi Allah dan janganlah kamu mengganggunya dengan keburukan apa pun sehingga kamu ditimpa siksa yang sangat pedih.'"
Legenda ini juga diperkuat dengan salah satu kisah yang disebutkan ketika Nabi Muhammad SAW singgah di Al Ula dan tinggal di sana selama beberapa waktu saat sedang menempuh perjalanan ke Tabuk.
Saat berada di Al Ula Nabi Muhammad SAW disebut tidak ingin meminum air dari kota ini dan ingin segera pergi. Bahkan, beliau sering mempercepat langkah dan tidak menoleh ke kanan atau kiri saat sedang melintasi kota tersebut. Karena sejarah Al Ula, dan larangan untuk mendekati tempat-tempat yang terkait dengan kebinasaan sebelumnya, Nabi Muhammad memilih untuk menghindari Al-‘Ula.
Al Ula sebagai Destinasi Wisata
Meski memiliki latar belakang yang penuh misteri, Al Ula kini telah menjadi destinasi wisata yang populer. Pemerintah Arab Saudi, dalam upaya memperkenalkan potensi wisata negara mereka, telah mengembangkan Al Ula sebagai bagian dari program "Saudi Vision 2030" yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada sektor minyak dan meningkatkan pariwisata.
Beberapa daya tarik utama yang menarik wisatawan ke Al Ula antara lain:
1. Madain Saleh: Situs ini dikenal sebagai "Petra-nya Arab Saudi," dan menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan yang ingin menjelajahi makam-makam Nabatea yang megah dan pemandangan gurun yang menakjubkan.
Madain Saleh sering juga disebut sebagai Hegra Archaeological Site. Dilansir dari kantor berita Saudi, SPA, situs arkeologi Hegra ini sudah termasuk warisan dunia UNESCO. Pemandangan alam menakjubkan berupa formasi batu pasir mengundang pengunjung yang tertarik mendalami warisan budaya.
Disini Pengunjung juga bisa melihat kawasan lindung Al Ula yang membentang seluas 12.000 kilometer persegi. Kawasan lindung ini menjadi surga bagi beragam satwa liar dan flora gurun.
SPA turut melaporkan, Komisi Kerajaan Arab Saudi untuk Al Ula berupaya mengembangkan pariwisata di Al Ula, menjadikan Al Ula pusat budaya, warisan alam, dan ekowisata berskala global.
2. Al Ula Old Town: Kota tua ini menyajikan pengalaman unik untuk menjelajahi bangunan kuno yang terbuat dari batu pasir, serta pasar tradisional yang masih mempertahankan suasana Arab yang autentik.
3. Kegiatan Petualangan di Alam Terbuka: Wisatawan dapat menikmati berbagai aktivitas petualangan seperti berkendara dengan mobil jeep di gurun, mendaki bukit-bukit pasir, serta berkemah di bawah langit malam yang penuh bintang.
4. Festival Al Ula: Setiap tahun, Al Ula mengadakan festival budaya yang menampilkan seni, musik, dan pertunjukan tradisional Arab, menarik pengunjung dari berbagai belahan dunia.
Fasilitas Akomodasi di Al Ula
Akhir 2021 adalah titik balik bagi Al Ula dengan dibukanya hotel Habitats, sebuah properti kecil yang membuat tempat ini viral di media sosial. Pada Oktober 2022, Accor membawa brand hotel Banyan Tree dan mengadakan pesta mewah untuk merayakan pembukaannya. Perayaan tersebut termasuk konser pribadi oleh Mariah Carey.
Akomodasi terbaru adalah Dar Tantora The House Hotel yang. Hotel ini dirancang oleh arsitek Mesir Shahira Fahmy yang merestorasi 30 bangunan di desa bersejarah tersebut. Mereka mengubah beberapa bangunan tua berlantai dua dari batu bata lumpur menjadi hotel butik.
Setelah itu ada The Sharaan Resort by Jean Nouvel, terinspirasi oleh arsitektur kuno Nabataean. Hotel mewah ini memadukan lanskap Cagar Alam Sharaan dengan desain inovatif yang akan dibuka pada pertengahan 2024. Pada 2027, Al Ula akan menyambut AZULIK AlUla Resort di Nabatean Horizon District, mengintegrasikan elemen desain yang menonjolkan bangunan kuno.
Al Ula dan Masa Depan Pariwisata Arab Saudi
Kini, Al Ula menjadi simbol kebangkitan pariwisata Arab Saudi. Dengan peningkatan infrastruktur dan pengembangan destinasi wisata yang lebih ramah turis, Al Ula tidak hanya menjadi pusat sejarah dan budaya, tetapi juga tempat yang mengundang banyak wisatawan untuk menikmati keindahan alamnya yang memukau.
Namun, meski kini dikenal sebagai destinasi yang mengundang decak kagum, cerita tentang kutukan dan legenda yang melingkupi Al Ula tetap menjadi bagian penting dari pesonanya. Al Ula adalah bukti bahwa di balik keindahan alam dan sejarah yang mengagumkan, selalu ada cerita yang menyelubungi tempat tersebut dengan aura misterius dan magis yang menambah daya tarik bagi pengunjung.
Al Ula, dengan segala pesona dan misterinya, siap menyambut para wisatawan yang ingin menjelajahi lebih dalam keajaiban dunia kuno dan modern yang berpadu dalam satu tempat yang unik ini.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku