Timwas Haji Soroti Ketimpangan Rasio Tenaga Kesehatan dengan Jumlah Jemaah
HIMPUHNEWS — Tim Pengawas Haji DPR RI (Timwas Haji) menyoroti serius persoalan rasio tenaga kesehatan dengan jumlah jemaah haji Indonesia yang dinilai masih tidak ideal. Ketimpangan ini disebut menjadi salah satu faktor yang membuat pelayanan kesehatan selama ibadah haji belum bisa optimal, terutama bagi jemaah lanjut usia dan berisiko tinggi.
"Saat ini rasio tenaga kesehatan dengan jumlah jemaah haji sekitar satu banding 400. Ini sangat tidak ideal dan harus dievaluasi ulang. Pelayanan kesehatan jemaah jadi kurang maksimal," ujar anggota Timwas Haji DPR RI, Edy Wuryanto, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Dengan lebih dari 200 ribu jemaah Indonesia setiap musim haji, jumlah tenaga medis yang tersedia saat ini dianggap tidak mampu menjangkau seluruh kebutuhan pelayanan, baik yang bersifat promotif, preventif, maupun kuratif. Edy menegaskan bahwa ke depan, peran tenaga kesehatan harus ditingkatkan, tidak hanya dalam hal penanganan kasus, tetapi juga pada aspek pencegahan.
"Petugas kesehatan kita ke depan harus lebih difokuskan pada deteksi dini, pemantauan rutin, dan klasifikasi risiko jemaah. Mana yang high risk, middle risk, dan low risk," tegasnya.
Menurut Edy, pendekatan berbasis risiko ini penting agar petugas bisa memprioritaskan perhatian kepada jemaah dengan kondisi kesehatan rentan, seperti lansia, penderita penyakit kronis, dan jemaah dengan keterbatasan mobilitas.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku