Saudi Gelar Hackathon Pertama Masjidil Haram, Cari Solusi Digital & AI untuk Layanan Haji Umrah
HIMPUHNEWS - Komisi Kerajaan untuk Kota Makkah dan Situs Suci (Royal Commission for Makkah City and Holy Sites) resmi meluncurkan Smart Makkah Hackathon, kompetisi inovatif yang mengundang pengembang lokal, startup teknologi, serta mahasiswa untuk merancang solusi digital bagi Masjidil Haram dan kawasan suci di sekitarnya.
Event ini merupakan bagian dari visi Saudi Vision 2030, dengan tujuan menghadirkan teknologi berbasis AI dan aplikasi pintar yang membantu warga dan jutaan peziarah setiap harinya.
Empat Fokus Utama Inovasi
Dilansir dari theislamicinformation, Para peserta diminta mengajukan proposal dalam empat kategori utama:
-
Perencanaan Kota (Urban Planning) – menciptakan model pemetaan dan analisis aliran massa cerdas untuk mendukung perluasan dan pemeliharaan kompleks Masjidil Haram tanpa mengganggu ibadah.
-
Keberlanjutan (Sustainability) – solusi yang menekan penggunaan energi dan air di kawasan sekitar, menerapkan sistem efisien yang menghormati nilai sakral Masjidil Haram.
-
Transportasi (Transportation) – aplikasi real-time dan sistem rute yang memudahkan jamaah bergerak antara hotel, Masjidil Haram, dan landmark suci terdekat.
-
Layanan Tamu (Hospitality) – platform digital seperti pemandu virtual dan bot bantuan multibahasa yang meningkatkan kenyamanan jamaah di dalam dan sekitar Masjid.
Peserta akan menerima pelatihan, dukungan teknis, dan dana awal dari gabungan badan pemerintah, lembaga inovasi, dan sektor swasta.
Prototipe Berpotensi Diuji dalam Pilot Project
Solusi terbaik dari hackathon ini dijanjikan akan diujicobakan langsung di sekitar kawasan Masjidil Haram. Konsep yang lolos seleksi akan dipercepat proses implementasinya agar manfaat teknologi dapat segera dirasakan oleh jamaah.
Inisiatif ini bukan hal baru di Saudi; sebelumnya telah digelar berbagai hackathon seperti “Hajj and Umrah Challenge” yang melibatkan pengembang internasional dan menghadirkan solusi seperti Turjuman (aplikasi penerjemah tanda untuk jamaah), serta aplikasi manajemen limbah berbasis AI untuk membersihkan area suci selama musim haji.
Selain itu, penelitian ilmiah di bidang teknologi Masjid suci juga menunjukkan tren integrasi seperti sistem dome cerdas yang mengatur ventilasi otomatis berdasarkan kepadatan masjid menggunakan AI.
Begitu pula sistem pengelolaan sampah pintar bernama TUHR, yang memanfaatkan sensor IoT dan AI untuk mendeteksi kontainer penuh dan mendeteksi zat berbahaya di area suci.
Larutkan Batas Lokal: Inisiatif Inklusif Smart Kota
Kegiatan seperti ini memperluas peluang bagi inovator lokal. Komisi melibatkan mahasiswa, kelompok komunitas, dan startup dari berbagai kota di Saudi, memberi mereka platform untuk berkontribusi langsung pada peningkatan layanan ibadah dan pengalaman spiritual jamaah.
Melalui Smart Makkah Hackathon, Komisi Kerajaan menegaskan komitmennya membangun kota Makkah sebagai pusat teknologi global yang juga menghormati nilai-nilai religius.
Masa Depan Masjidil Haram: Digital, Hijau, Nyaman
Campuran antara kebutuhan spiritual dan teknologi ini diyakini akan memberikan manfaat nyata, seperti mengurangi kemacetan peziarah, menyediakan panduan multibahasa waktu nyata, hingga menciptakan lingkungan suci yang lebih bersih dan efisien energi.
Smart Makkah Hackathon merupakan langkah awal bagi Pemerintah Saudi untuk mewujudkan aspirasi mereka sebagai kota suci yang lebih pintar, lebih berkelanjutan, dan lebih ramah peziarah.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku