Tertipu Umrah Murah, Rombongan Jemaah Bukittinggi Tertahan 8 Hari di Malaysia
HIMPUHNEWS - Puluhan pedagang Pasar Aur Kuning, Bukittinggi, Sumatera Barat, harus menelan kekecewaan mendalam. Niat hati ingin umrah ke Tanah Suci, yang mereka dapat justru pengalaman pahit tertipu agen umrah bodong. Bukannya ke Mekkah, rombongan ini malah tertahan delapan hari di Malaysia—dan akhirnya pulang sendiri ke Indonesia.
Modus dugaan penipuan ini dilakukan oleh seorang pelaku berinisial W (50), yang dikenal sebagai sesama pedagang pasar. Ia menawarkan paket umrah super murah lengkap dengan janji fasilitas hotel bintang lima dan naik kereta cepat di Arab Saudi.
Karena rasa percaya, banyak korban langsung menyetor uang tanpa ada perjanjian resmi dengan biro perjalanan terdaftar.
Rugi Rata-rata Rp25 Juta per Orang
Direktur Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Universitas Muhammadiyah Sumbar (LKBH UM), Jasman Nazar, menyebut kerugian yang dialami para korban cukup besar.
“Bisa dikatakan merata kerugiannya itu di angka Rp25 juta, seperti yang disampaikan oleh para korban tadi, rata-rata dengan diiming-iminginya biaya keberangkatan umrah yang cukup murah, di sinilah mereka juga tertarik untuk mengikuti tawaran dari agen,” jelas Jasman, Minggu (3/8/2025).
Salah satu korban bernama Zulmi mengungkapkan bahwa ia bersama 24 anggota keluarganya dijadwalkan berangkat umrah pada 10 September 2024. Mereka diberitahu hanya akan transit satu malam di Malaysia.
“Sebelumnya, dia (W) mengatakan rombongan akan menginap di Malaysia selama satu malam yang berangkat 10 September 2024 lalu, tetapi sampai malam ketiga, kami tidak kunjung berangkat,” katanya.
Namun kenyataannya, rombongan harus tinggal delapan hari di Malaysia. Parahnya, biaya hidup hanya ditanggung travel selama tiga hari, sisanya dibayar sendiri oleh jemaah.
“Total kami di Malaysia itu delapan hari, pihak travel hanya menanggung kami selama tiga hari, sisanya kami hidup di Malaysia dengan biaya sendiri,”tambahnya.
Akhirnya, karena tak kunjung diberangkatkan ke Arab Saudi dan alasan yang terus berubah, mereka memutuskan pulang sendiri ke Indonesia pada 19 September 2024.
“Setelah tidak ada kejelasan, akhirnya kami kembali ke Indonesia pada 19 September 2024, tidak jadi umroh,” jelas Zulmi.
Janji Uang Dikembalikan, Tapi Masih PHP
W sempat berjanji akan mengembalikan uang jemaah, dengan potongan Rp7,5 juta per orang untuk biaya selama di Malaysia. Tapi sampai sekarang, uang tersebut tak kunjung cair.
“Dia janji mengembalikan uang, tapi dipotong Rp7,5 juta katanya untuk biaya di Malaysia, sudah kami sepakati, tapi tidak dikembalikan sampai hari ini, sudah satu tahun. Kami sering bertemu dengan W, tapi selalu dijanjikan sampai hari ini,” ujar Zulmi.
Merasa sudah cukup bersabar, para korban akhirnya melaporkan W ke Polresta Bukittinggi pada 21 Juli 2025. Saat ini, kasus tersebut tengah diproses oleh pihak kepolisian.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku