himpuh.or.id

Sejarah Mekkah, Kota Kelahiran Nabi Muhammad SAW yang Selalu Dirindukan

Kategori : Berita, Khazanah, Ditulis pada : 08 September 2025, 08:44:20

11_makkah.jpg

HIMPUHNEWS - Setiap kali umat Islam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, perhatian selalu tertuju pada Mekkah—kota suci yang menjadi tempat kelahiran Rasulullah sekaligus pusat peradaban Islam. Tak hanya sarat nilai sejarah, Mekkah kini juga menjadi destinasi spiritual yang tak tergantikan bagi jutaan umat Muslim dari seluruh dunia.

Nabi Muhammad SAW lahir pada Senin, 12 Rabi’ul Awal Tahun Gajah atau bertepatan dengan 21 April 571 Masehi. Tahun itu dikenang dengan peristiwa tentara bergajah pimpinan Abrahah yang hendak menghancurkan Ka'bah. Namun, rencana tersebut gagal total setelah burung Ababil menjatuhkan batu-batu sebagaimana diabadikan dalam Surah Al-Fil. Dari sanalah perjalanan hidup Rasulullah dimulai, menjadikan Mekkah saksi bisu kebangkitan Islam.

Dari Ibrahim hingga Quraisy

Jauh sebelum kelahiran Rasulullah, sejarah Mekkah sudah terukir sejak masa Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS. Atas perintah Allah SWT, keduanya membangun Kabah sebagai pusat ibadah. Kehadiran Sumur Zamzam di tengah padang tandus pun menjadi sumber kehidupan yang menarik manusia untuk menetap di kawasan itu.

Peran penting Mekkah kian terasa saat kota ini berkembang menjadi pusat perdagangan yang dikuasai suku Quraisy. Letaknya yang strategis di jalur perdagangan membuat Mekkah ramai didatangi para pedagang dari berbagai kawasan.

Pusat Dakwah Rasulullah

Pada masa Nabi Muhammad SAW, Mekkah menjadi pusat dakwah Islam. Namun jalan perjuangan tidaklah mudah. Rasulullah harus menghadapi perlawanan keras dari masyarakat Quraisy yang masih mempertahankan tradisi penyembahan berhala.

Situasi semakin sulit hingga akhirnya Rasulullah dan para sahabat memilih berhijrah ke Madinah pada tahun 622 M. Peristiwa bersejarah itu menjadi awal kalender Hijriah. Delapan tahun kemudian, Nabi Muhammad SAW kembali dalam peristiwa Fathul Makkah, sebuah penaklukan damai yang menghapus berhala-berhala di sekitar Kabah dan menandai kejayaan Islam.

Dari Turki Usmani hingga Arab Saudi

Seiring waktu, Mekkah berada di bawah kekuasaan Turki Usmani pada abad ke-16, sebelum kemudian menjadi bagian dari Kerajaan Arab Saudi pada abad ke-20. Modernisasi pun gencar dilakukan. Masjidil Haram diperluas berkali-kali untuk menampung jutaan jamaah haji dan umrah setiap tahunnya.

Tak hanya itu, pembangunan ikon-ikon modern seperti Menara Abraj Al-Bait atau Menara Jam Mekkah menunjukkan bagaimana kota ini terus berkembang, namun tetap menjaga nilai historis dan spiritualnya.

Simbol Persatuan Umat Islam

Kini, Mekkah bukan hanya kota kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga simbol persatuan dan pusat spiritual umat Islam di seluruh dunia. Dari Kabah, jutaan muslim dari berbagai negara meneguhkan kiblat yang sama, menegaskan bahwa Mekkah akan selalu menjadi jantung peradaban Islam hingga akhir zaman.

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id