Menteri Haji Tegaskan Kampung Haji Bukan Kewenangan Kementerian: “Kami Hanya User”
HIMPUHNEWS – Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf atau Gus Irfan, meluruskan soal siapa yang bertanggung jawab penuh dalam pembangunan Kampung Haji Indonesia di Makkah. Ia menegaskan, urusan teknis dan finansial bukanlah ranah kementeriannya, melainkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
“Kampung Haji secara teknis, fisik, finance, itu nanti domainnya Danantara. Kita hanya user di situ,” kata Gus Irfan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (16/9/2025).
Irfan menambahkan, Kementerian Haji tidak terlibat dalam urusan pembiayaan. Semua skema, termasuk apakah murni dana Danantara atau kombinasi dengan investor lain, berada di bawah kendali lembaga investasi tersebut.
“Yang tahu persis Danantara. Apakah menggunakan uang Danantara semua atau menggunakan investor lain kita juga belum tahu,” jelasnya.
Danantara Ajukan Tender
Pernyataan Gus Irfan sejalan dengan keterangan Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BPI Danantara, Rosan Roeslani. Sehari sebelumnya, Rosan memastikan proses tender proyek Kampung Haji tengah dipersiapkan dan akan diajukan ke otoritas Arab Saudi pada 30 Oktober 2025.
“Ya sudah berjalan, tadi saya juga laporan ke Bapak Presiden saya kasih laporan penuhnya, itu berjalan sesuai rencana dan kami akan memasukkan penawaran sehari resmi karena itu adalah prosesnya tetap proses tender pada tanggal 30 Oktober secara lengkap dengan detail,” ujar Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (15/9/2025).
Rosan menekankan bahwa proposal tender bukan hanya soal harga, melainkan juga menyertakan master plan, perencanaan, dan desain menyeluruh. Targetnya, hasil tender diumumkan sebelum Desember 2025.
“Jadi bukan hanya dari segi harga tapi juga dari segi planning, master plan dan desainnya secara total jadi insyaallah nanti tanggal 30 Oktober kita masukkan dan mungkin pengumumannya sebelum bulan Desember disampaikan akan sudah ada,” tambahnya.
Kampung Haji merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto. Ide utamanya adalah menyediakan fasilitas permanen bagi jamaah haji Indonesia di Makkah, dengan harapan biaya bisa ditekan dan layanan makin baik.
Selain tender, Rosan juga membuka opsi akuisisi hotel dan lahan sebagai bagian dari percepatan realisasi proyek ini. Jika terwujud, Kampung Haji bakal dilengkapi fasilitas akomodasi, pusat layanan jemaah, klinik kesehatan, hingga ruang pembinaan ibadah.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku