himpuh.or.id

Biaya Haji 2026 Dipastikan Tak Naik, Pemerintah Fokus Benahi Kuota & Kesehatan Jemaah

Kategori : Berita, Topik Hangat, Ditulis pada : 22 September 2025, 07:00:04

gus-irfan.jpg

HIMPUHNEWS -  Pemerintah serius membenahi penyelenggaraan haji usai berbagai persoalan mencuat pada musim haji tahun ini. Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf menegaskan tiga fokus utama pembenahan: biaya perjalanan, kesehatan jemaah, dan penataan kuota.

Soal ongkos, Irfan memastikan bahwa biaya haji 2026 tidak akan naik, meski rupiah tertekan terhadap dolar AS dan riyal Arab Saudi.

"Biaya (haji 2026) tidak bertambah. Kita mengeluarkan biaya kan ada yang dolar dan riyal. Kalau gak berubah, dengan depresiasi rupiah bisa tambah Rp3 juta. Itulah bagaimana kita harus berusaha," kata Irfan saat bertemu dengan Media Indonesia di kantor Kementerian Haji dan Umrah, Jakarta Pusat, Jumat (19/9).

Irfan mengungkapkan Presiden Prabowo Subianto bahkan mendorong agar biaya bisa ditekan lebih rendah. "Saya optimistis kalau kita bisa memangkas biaya-biaya yang tidak jelas, itu bisa diturunkan. Dan itu yang saya sampaikan. Saya juga sudah meminta izin ke Pak Presiden untuk melakukan hal-hal ekstrem dalam upaya penurunan biaya haji," ujarnya.

Kesehatan Jemaah Jadi Fokus

Masalah kesehatan jadi pekerjaan rumah besar. Dari sekitar 1.000 jemaah haji yang wafat pada 2025, separuhnya berasal dari Indonesia. "Ini menjadi pukulan telak," kata Irfan.

Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan akan diperketat sesuai SOP, tanpa kelonggaran apa pun. "Lakukan SOP kesehatan sesuai dengan yang kita punya. Pemerintah Saudi juga akan mengadakan cek di bandara sana. Yang datang dan tidak layak akan dipulangkan," tegasnya.

Kuota Haji Dibenahi

Selain biaya dan kesehatan, pemerintah juga berbenah soal kuota. Irfan memastikan alokasi akan kembali ke aturan Undang-Undang: berdasarkan panjang antrean, bukan pemerataan.

"Kita akan upayakan kembali ke UU, tapi jangan menimbulkan gejolak di masyarakat. Data antrean yang sekarang masih dipegang Kemenag, nanti juga jemaah yang berangkat akan diumumkan secara terbuka," ujarnya.

Langkah tegas juga diambil, termasuk mencoret sekitar 12 ribu jemaah yang sudah setor Rp25 juta tapi tak hadir saat dipanggil. Kuota petugas haji dari daerah pun dipangkas, dari tiga menjadi dua orang per daerah.

"Jadi tadinya petugas haji dari tiap daerah ada tiga. Sekarang kita berikan hanya dua orang. Itu bisa memangkas sangat banyak. Dan kami imbau agar petugas haji dari daerah memang yang betul-betul, karena mereka kan tugasnya melayani," terang Irfan.

Dengan langkah efisiensi dan kolaborasi lintas sektor, Irfan yakin pelaksanaan haji Indonesia akan semakin baik. "PR kita banyak, mulai dari biaya, kesehatan, dan bagaimana kita menata kuota," pungkasnya.

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id