Masjidil Haram Hadirkan Layanan Istimewa untuk Jamaah Perempuan, Ini Detailnya!
HIMPUHNEWS - Jamaah perempuan yang beribadah di Masjidil Haram bulan lalu mendapatkan perhatian luar biasa. Selama bulan Safar 1447 Hijriah, tercatat lebih dari 200 ribu jamaah perempuan menikmati berbagai layanan eksklusif dan edukatif dari Badan Urusan Perempuan yang berada di bawah Kepresidenan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Tak hanya soal fasilitas ibadah, perempuan yang datang ke Baitullah juga dibekali bimbingan keagamaan langsung, edukasi spiritual, hingga kesempatan mendalami Al-Qur’an dalam suasana yang nyaman dan kondusif.
Ribuan Halaqah, Ratusan Ribu Terlayani
Dalam laporan resmi yang dirilis lembaga tersebut, sebanyak 118.699 layanan bimbingan dan pengarahan keagamaan telah diberikan kepada jamaah perempuan sepanjang Safar. Layanan ini mencakup ceramah singkat, tanya jawab keagamaan, penyuluhan, dan pengarahan langsung terkait tata cara ibadah yang sesuai dengan tuntunan syariat.
Tak berhenti di situ, sebanyak 17.563 halaqah Al-Qur’an juga digelar khusus untuk jamaah perempuan. Dalam forum-forum kecil ini, para jamaah dapat membaca, mentadabburi, dan mempelajari ilmu Al-Qur’an secara mendalam bersama para ustadzah yang ditugaskan langsung.
Program ini terbukti menciptakan lingkungan spiritual yang tidak hanya mendukung ibadah, tetapi juga memperkuat peran perempuan dalam meraih pemahaman keislaman yang lebih kokoh.
Tak kalah penting, para relawan perempuan juga tampil sebagai garda terdepan dalam membantu jamaah. Tercatat 70.327 jamaah menerima manfaat langsung dari layanan para relawan—mulai dari bantuan navigasi lokasi, pendampingan ibadah, hingga pemberian informasi seputar kegiatan masjid.
Kehadiran relawan ini sangat membantu terutama bagi jamaah lansia, jamaah yang datang seorang diri, atau mereka yang mengalami kesulitan bahasa dan informasi.
Layanan Inklusif, Perhatian Khusus bagi Perempuan
Secara keseluruhan, selama bulan Safar, total 206.889 jamaah perempuan telah merasakan manfaat layanan yang dirancang khusus ini.
Langkah ini menunjukkan bahwa otoritas Masjidil Haram semakin serius dalam menyediakan ruang ibadah yang inklusif, ramah perempuan, dan memberdayakan. Tak hanya soal kenyamanan fisik, tapi juga peningkatan kualitas spiritual dan literasi keislaman di kalangan jamaah perempuan.
Dengan pelayanan semacam ini, Masjidil Haram makin membuktikan dirinya bukan hanya sebagai pusat ibadah, tapi juga pusat pendidikan dan pemberdayaan—termasuk untuk kaum perempuan dari seluruh dunia.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku