Syekh Saleh bin Humaid Ditunjuk sebagai Mufti Besar Baru Arab Saudi
HIMPUHNEWS - Arab Saudi resmi memiliki Mufti besar baru Setelah kepergian Syekh Abdul Aziz bin Abdullah Al-Sheikh pada 23 September 2025, Syekh Dr. Saleh bin Humaid ditunjuk sebagai penggantinya. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Pengadilan Kerajaan Arab Saudi, Rabu (24/9/2025).
Dilansir dari theislamicinformation, Penunjukan ini tak hanya mengisi jabatan Mufti Agung, tapi juga posisi strategis sebagai Ketua Dewan Ulama Senior—lembaga tertinggi keagamaan di Negeri Dua Tanah Suci.
Ulama Senior, Imam Ka’bah, dan Khatib Arafah
Buat yang belum terlalu familiar, Syekh bin Humaid bukan nama baru. Pria kelahiran Al-Bukayriyah tahun 1949 ini adalah sosok penting di dunia keulamaan Saudi. Ia telah menjadi Imam Masjidil Haram sejak 1984, dan dipercaya memimpin khutbah wukuf di Masjid Namirah, Arafah—momen sakral yang hanya dipegang oleh tokoh keagamaan paling senior.
Latar belakang pendidikannya pun solid. Syekh Saleh adalah lulusan Universitas Umm Al-Qura di Mekah, tempat ia menyelesaikan pendidikan dari jenjang sarjana hingga doktoral di bidang Syariah, Fiqih, dan Ushul Fiqih.
Penunjukan ini merupakan keputusan langsung dari Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, sesuai dengan prosedur resmi untuk pengisian posisi strategis dalam struktur keagamaan Kerajaan.
Langkah ini juga menandai kelanjutan estafet kepemimpinan ulama di Arab Saudi—yang tak hanya memiliki peran keagamaan, tapi juga pengaruh besar dalam kebijakan sosial, hukum, dan pendidikan keislaman nasional.
Syekh bin Humaid dikenal sebagai ulama moderat yang dihormati luas di kalangan ilmuwan Islam global. Kiprahnya puluhan tahun sebagai Imam Masjidil Haram dan keterlibatannya dalam Dewan Ulama menjadikan dia figur sentral dalam wacana keagamaan Saudi.
Tak sedikit pula yang menilai bahwa kepemimpinannya bisa membawa semangat kontinuitas dan stabilitas, khususnya di tengah tantangan modernisasi yang sedang berlangsung di Kerajaan.
Dengan pengangkatan ini, Arab Saudi kini kembali memiliki Mufti Agung yang diharapkan bisa mengawal arah keagamaan negara—baik dalam negeri maupun di level dunia Islam.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku