Kemenhaj Bentuk Task Force Bareng KBRI dan KJRI, Siapkan Haji 2026 Lebih Terpadu
HIMPUHNEWS — Pemerintah mulai tancap gas menyiapkan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1447 H/2026 M. Kementerian Haji dan Umrah Republik Indonesia (Kemenhaj RI) menggandeng Kedutaan Besar RI di Riyadh serta Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah untuk memperkuat koordinasi dan layanan bagi jemaah.
Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf atau yang akrab disapa Gus Irfan, menegaskan pentingnya sinergi lintas lembaga agar seluruh aspek operasional haji berjalan lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah, siang ini kita berkoordinasi dengan KBRI Riyadh, Konjen di Jeddah, dan berbagai stakeholder yang berkaitan dengan penyelenggaraan haji, termasuk perwakilan Garuda Indonesia. Semua ini dalam rangka mempersiapkan proses haji tahun 2026,” ujar Gus Irfan dalam keterangannya, Minggu (9/11).
Bentuk Task Force untuk Percepatan Koordinasi
Salah satu hasil penting dari pertemuan tersebut adalah kesepakatan membentuk Task Force gabungan antara Kemenhaj, KBRI, dan KJRI. Gugus tugas ini akan menjadi wadah koordinasi bersama untuk menangani potensi kendala di lapangan secara cepat dan terukur.
“Ada berbagai kesepakatan yang telah kita lakukan dan kita putuskan. Yang insyaallah lebih penting lagi, kita telah menyepakati pembentukan Task Force antara Kemenhaj RI bersama KBRI dan KJRI, sehingga setiap ada permasalahan apa pun bisa segera dicarikan penyelesaiannya,” kata Gus Irfan.
Task Force ini juga akan melibatkan mitra strategis lain, mulai dari maskapai nasional, penyedia layanan jemaah, hingga otoritas haji di Kerajaan Arab Saudi. Tujuannya jelas: memperkuat diplomasi layanan haji yang kini menjadi fokus utama Kemenhaj RI setelah transformasi kelembagaannya dari Badan Penyelenggara Haji menjadi kementerian penuh.
Sinergi Diplomatik untuk Pelayanan Haji
Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad, menilai kerja sama erat antara kementerian dan perwakilan diplomatik merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pelayanan jemaah Indonesia di Tanah Suci.
Menurutnya, koordinasi yang solid di antara lembaga-lembaga ini menjadi kunci penguatan diplomasi dan operasional haji di masa mendatang.
Langkah pembentukan Task Force ini menandai babak baru dalam diplomasi haji Indonesia — bukan hanya untuk memastikan kenyamanan jemaah, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa Indonesia siap menjadi model tata kelola haji modern di dunia Islam.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku

