Menhaj Saudi Sebut Haji Tahun 2025 yang Terbaik dalam 50 Tahun Terakhir, Kepuasan Jamaah Capai 91%!

HIMPUHNEWS - Haji 2025 dinilai sebagai musim terbaik dalam 50 tahun terakhir. Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Haji dan Umrah Saudi, Tawfiq Al-Rabiah, saat membuka Konferensi dan Pameran Haji ke-5 di Jeddah, yang mengusung tema “From Makkah to the World”. Menurut Al-Rabiah, tingkat kepuasan jamaah mencapai 91 persen, meningkat signifikan dibandingkan 74 persen pada 2022, menandai keberhasilan luar biasa layanan Haji tahun ini.
“Ini adalah haji terbaik selama 50 tahun terakhir, dengan kepuasan jamaah mencapai 91 persen,” kata Al Rabiah dikutip dari saudigazette, Selasa (11/11).
Acara yang berlangsung dari tanggal 9 hingga 12 November ini tidak hanya menjadi ajang diskusi dan pertukaran pengalaman, tetapi juga menandai pembukaan Forum Sejarah Haji dan Dua Masjid Suci, yang digagas oleh King Abdulaziz Foundation for Research and Archives (Darah). Forum ini bertujuan mendokumentasikan sejarah panjang Haji, mulai dari masa pra-Islam hingga era modern Saudi, sekaligus menyoroti evolusi layanan bagi para jamaah.
Komitmen Kerajaan dalam Melayani Jamaah
Dalam pembukaan konferensi, Wakil Emir Makkah, Pangeran Saud bin Mishaal, mewakili Raja Salman, menekankan komitmen Kerajaan untuk melanjutkan upaya mulia yang digagas oleh Raja Abdulaziz dalam melayani Dua Masjid Suci. Ia menekankan bahwa pelayanan jamaah bukan sekadar tugas administratif, tetapi tanggung jawab keagamaan dan nasional yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Pangeran Faisal bin Salman, penasihat khusus Raja dan Ketua Dewan Darah, menambahkan bahwa Haji bukan hanya ritual ibadah tahunan, tetapi juga perjalanan sejarah umat Islam, yang mencerminkan perjalanan manusia menuju tauhid. Forum sejarah Haji ini, menurutnya, akan menjadi sumber referensi global tentang transformasi Haji dari masa ke masa, sekaligus menyoroti upaya Kerajaan dalam menyediakan layanan yang semakin modern dan terintegrasi.
Persiapan Matang untuk Haji 2025
Keberhasilan Haji 2025 juga terlihat dari persiapan yang matang dan terencana. Menhaj Al-Rabiah menjelaskan bahwa lebih dari 60 persen kontrak dasar jamaah telah diselesaikan, dan 50 persen persiapan situs suci telah rampung dengan target penyelesaian penuh pada Dzulqaidah 1.
Selain ituLebih dari 70 persen akomodasi dan hotel sudah siap, hasil kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata. Selain itu, aplikasi Nusuk kini memiliki lebih dari 40 juta pengguna di seluruh dunia dan memasuki fase baru dengan fitur Nusuk AI, memudahkan jamaah dalam merencanakan perjalanan mereka.
Haji 2025 juga menjadi momen penting bagi pengembangan situs sejarah dan budaya di Makkah dan Madinah. Sebanyak 71 situs telah dikunjungi lebih dari 3 juta orang, dengan tingkat kepuasan melebihi 95 persen. Semua keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja sama terintegrasi seluruh lembaga pemerintah, mulai dari layanan lapangan, keamanan, transportasi, hingga layanan digital dan kesehatan.
Selama konferensi, sejumlah perjanjian dan nota kesepahaman juga ditandatangani untuk memperkuat kolaborasi antar entitas dalam meningkatkan teknologi, operasional, dan kualitas layanan jamaah. Hal ini menjadi bukti bahwa transformasi layanan Haji tidak berhenti pada satu musim, tetapi terus berlanjut seiring dengan visi Saudi Vision 2030, untuk menjadikan Haji sebagai model global pelayanan jamaah yang aman, nyaman, dan modern.
Dengan persiapan matang, layanan yang terintegrasi, dan inovasi digital yang terus dikembangkan, Haji 2025 tidak hanya menjadi musim yang sukses, tetapi juga tonggak penting dalam sejarah modernisasi pelayanan jamaah, menunjukkan bagaimana tradisi spiritual tertua dapat dipadukan dengan teknologi dan manajemen modern demi kenyamanan dan keselamatan umat Islam dari seluruh dunia.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku
