Konferensi Haji 2025 Pamerkan Jejak Transformasi Dua Masjid Suci dalam Seabad Terakhir

HIMPUHNEWS - Suasana Pameran dan Konferensi Haji2025 makin semarak dengan hadirnya paviliun King Abdulaziz Foundation for Research and Archives (Darah) yang memamerkan pameran bertajuk “Architecture of the Two Holy Mosques and the Holy Sites.”
Lewat pameran ini, pengunjung diajak menelusuri perjalanan panjang arsitektur Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, serta perkembangan situs-situs suci dari masa ke masa — mulai dari pembangunan awal hingga proyek perluasan besar yang menjadikan kawasan ini megah seperti sekarang.
Menyusuri Ekspansi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
Dikutip dari kantor berita Saudi SPA, Paviliun Darah menampilkan foto-foto langka fase pertama perluasan Masjidil Haram, termasuk pembangunan lantai dua di koridor Al-Safa dan Al-Marwah (Al-Masaa) yang memperlihatkan kemajuan teknik arsitektur dan rekayasa di era tersebut.

Tak hanya itu, tersedia juga rekaman dokumenter yang merekam momen-momen akhir dari ekspansi pertama dan kedua — mulai dari pengerjaan alat berat, penggalian, hingga pengecoran beton yang menjadi saksi sejarah perkembangan dua masjid suci.
Pameran berlanjut ke Madinah, menampilkan foto bersejarah Masjid Nabawi seperti fasad barat dan pemasangan payung raksasa di bawah arahan mendiang Raja Faisal bin Abdulaziz Al Saud — tonggak penting dalam meningkatkan kenyamanan jemaah di halaman masjid.
Kiswah, Sentuhan Seni dan Teknologi
Salah satu bagian paling menarik adalah area khusus Kiswa (kain penutup Ka’bah) yang menampilkan evolusi keindahan dan keterampilan pembuatannya. Pengunjung dapat melihat contoh kain dan foto proses produksi, dari pemintalan, penenunan, bordir, hingga desain modern.
Foto para pengrajin di King Abdulaziz Complex for the Holy Kaaba Kiswa juga dipamerkan — memperlihatkan bagaimana emas dan perak dijahit dengan tangan, menggabungkan keahlian tradisional dan teknologi mutakhir demi kehormatan situs tersuci umat Islam.

Dari Mina ke Jamarat: Modernisasi Situs Suci
Tak hanya fokus pada dua masjid suci, pameran ini juga menyoroti evolusi kawasan Mina dan Jamarat. Foto arsip memperlihatkan tenda-tenda jemaah di masa lampau hingga transformasinya menjadi penginapan berfasilitas lengkap.
Selain itu, pengunjung bisa melihat dokumentasi pembangunan Jembatan Jamarat dan pagar pengaman di sekitarnya — simbol penting dalam peningkatan manajemen arus jemaah saat prosesi lempar jumrah.
Ada pula paviliun “The Roads to Hajj”, yang menceritakan transformasi transportasi jamaah Haji. Dari rute darat dan laut yang berat pada masa lalu, hingga hadirnya perjalanan udara dan sistem transportasi modernyang kini membuat Haji lebih mudah, aman, dan efisien.

Dengan memadukan dokumentasi sejarah, rekayasa, dan visualisasi digital, paviliun Darah menghadirkan narasi kronologis yang menggambarkan evolusi luar biasa dari dua masjid suci dan situs haji.
Pameran ini memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana inovasi arsitektur dan pelayanan telah membentuk pengalaman haji selama puluhan tahun — dari masa sederhana hingga era modern yang serba digital.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku
