himpuh.or.id

CEO Erahajj Bongkar Kesalahan Umum Pengusaha Travel Umrah Haji

Kategori : Berita, Tips, Ditulis pada : 25 Desember 2025, 11:00:58

FotoJet (76).jpg

HIMPUHNEWS — CEO Erahajj, Baharudin Yusuf, menilai masih rendahnya awareness di kalangan pengusaha travel umrah dan haji terhadap pentingnya penggunaan sistem terintegrasi dalam mengelola bisnis.

Padahal, sistem yang menyatukan seluruh proses operasional dinilai mampu meningkatkan efisiensi sekaligus kinerja perusahaan secara signifikan.

Menurut Yusuf, langkah paling awal yang harus dibangun adalah kesadaran bahwa banyak persoalan bisnis travel sebenarnya bisa diselesaikan dalam satu sistem terpadu.

Setelah pemahaman itu terbentuk, barulah pembahasan dapat diperluas ke tingkat yang lebih besar, yakni membangun ekosistem bisnis travel yang sehat dan berkelanjutan.

Ia mencontohkan kondisi umum di lapangan, di mana banyak travel masih menggunakan aplikasi yang terpisah-pisah. Untuk keuangan memakai satu aplikasi, untuk pemasaran menggunakan platform lain, sementara data operasional dan jamaah masih dikelola secara manual melalui spreadsheet/exel. Akibatnya, data menjadi terfragmentasi dan tidak saling terhubung.

“Data marketing beda, data keuangan beda, data operasional beda. Ini yang membuat kerja tidak efisien dan sering menimbulkan kebingungan,” ujar Yusuf kepada Himpuh News, Kamis (25/12/2025).

Ia memberi contoh sederhana yang sering terjadi. Dalam satu pendaftaran umrah, nama utama tercatat satu orang, sementara anggota lain hanya tercantum sebagai bagian dari manifest.

Ketika salah satu anggota menghubungi travel untuk menanyakan dokumen atau sisa pembayaran, petugas sering kesulitan melacak data karena nama tersebut tidak muncul di sistem utama.

“Itu baru masalah paling sepele. Belum bicara inventory, laporan laba rugi, sampai performa perusahaan secara keseluruhan,” katanya.

Yusuf menegaskan, jika seluruh data disatukan dalam satu sistem terintegrasi, travel justru bisa bekerja dengan lebih sedikit sumber daya manusia, namun dengan performa yang jauh lebih tinggi. Efisiensi ini menjadi kunci daya saing di tengah industri yang semakin kompetitif.

Berdasarkan pengalamannya melayani sekitar 670 travel, Yusuf menyebut ekosistem bisnis yang sehat justru lahir dari pembenahan sistem terlebih dahulu.

Dalam proses pendampingan, Erahajj menemukan bahwa persoalan travel bukan semata tidak paham teknologi, tetapi juga belum memahami fundamental bisnis, seperti segmentasi pasar, strategi pemasaran, hingga pembagian tugas dan tanggung jawab karyawan.

“Banyak yang ingin broadcast ke semua segmen sekaligus—anak muda, orang tua, kelas bawah sampai atas—tanpa memahami target market,” ungkapnya.

Hal serupa juga terlihat dalam pengelolaan internal. Pembagian akses sistem sering kali belum disesuaikan dengan divisi dan job description. Bahkan, tidak sedikit travel yang belum memiliki ukuran kinerja (key performance indicator) yang jelas bagi setiap posisi.

“Awareness inilah yang menurut saya paling mendasar dan perlu diangkat. Ketika pengusaha travel sadar dan mau berbenah lewat sistem terintegrasi, bisnisnya akan jauh lebih sehat dan siap berkembang,” pungkas Yusuf.

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id