Berkunjung ke Perpustakaan Masjid Nabawi, Pusat Ilmu dengan Koleksi 180 Ribu Buku dan 21 Bahasa Asing
HIMPUHNEWS - Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi dilengkapi berbagai fasilitas keagamaan dan pendidikan, salah satunya perpustakaan.
Perpustakaan Masjid Nabawi, yang berafiliasi dengan Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, dianggap sebagai salah satu tempat terpenting yang ingin dikunjungi oleh pengunjung Masjid Nabawi. Berkunjung ke Masjid Nabawi menjadi kesempatan untuk memperkaya pengetahuan.
Ada banyak ragam buku yang terdapat di Perpustakaan tersebut, dengan lebih dari 21 bahasa. Hal ini untuk memberikan para pengunjung kesempatan untuk memperoleh keterampilan dan keahlian serta memperkaya pengetahuan mereka melalui buku-buku itu.
Perpustakaan ini menampung sekitar 180 ribu buku dan 71 klasifikasi. Dan yang paling atas adalah buku-buku tentang biografi kenabian dengan 86 judul, dan bidang khusus lainnya. Perpustakaan Masjid Nabawi itu pun telah didigitalisasi.
Perpustakaan ini juga berisi 250 mushaf Al-Qur'an dari zaman kuno, di samping banyak mushaf dan kitab langka yang tersedia bagi pengunjung sebagai bagian dari layanan pengetahuan dan bimbingan yang diberikan oleh Otoritas Umum Urusan Masjid Nabawi untuk pengunjung sepanjang tahun.
Bagian Manuskrip Perpustakaan Masjid Nabawi berisi 4.052 mushaf, 4.600 mushaf bergambar, dan lebih dari 260.000 mushaf digital, 200 mushaf Al-Quran cetak, serta 7.000 kitab langka yang dirawat dengan metode teknis terkini. menjaga kualitas halamannya, menggunakan lima perangkat modern untuk restorasi dan sterilisasi serta menyimpannya di tempat yang ditentukan.
Hal itu termasuk administrasi perpustakaan digital pintar yang diresmikan setelah dilakukan transformasi digital global. Administrasi perpustakaan di Masjid Nabawi menyediakan beberapa komputer dengan e-book tertentu yang dimuat di perangkat.
Perpustakaan yang didirikan pada tahun 1352 H itu pun semakin menarik banyak pengunjung. Total pengunjung tercatat mencapai 110.000 orang.
Perpustakaan Masjid Nabawi memuat buku-buku yang berasal dari wakaf Masjid Nabawi sebelum berdirinya perpustakaan tersebut. Hal ini juga memungkinkan semua pengunjung untuk mendapatkan manfaat dari perpustakaan dan layanannya. Perpustakaan juga mencakup banyak departemen, termasuk Departemen Membaca, yang berisi ruang baca untuk pria, wanita dan anak-anak.
Departemen Perpustakaan Audio bertugas melestarikan pelajaran, khutbah dan doa yang diberikan di Masjid Nabawi, selain Departemen Teknis yang mengkhususkan diri dalam penjilidan, pemulihan dan sterilisasi buku dan manuskrip, sedangkan Departemen Buku Langka mewakili salah satu departemen terpenting, karena buku-buku tua yang ada di dalamnya masih terpelihara dan tanggal pencetakannya dicatat.
Untuk mengunjungi perpustakaan di lantai dua masjid terbesar di dunia itu, pengunjung terlebih dahulu harus naik eskalator. Ketika masuk perpustakaan yang terletak di depan pintu 10 bagian barat Masjid Nabawi, pengunjung disambut ribuan buku yang tersusun rapi dalam rak kayu. Di tengah rak-rak tersebut, terdapat meja panjang dan bangku untuk para pengunjung yang ingin membaca.
Untuk memudahkan pengunjung memilih buku, di setiap rak terdapat petunjuk mengenai klasifikasi buku seperti Tarikh Islam, Tafsir, Hadits Bukhori, Muslim, Daud, At Tirmidzi, An Nasai, Ibnu Majjah, Kamus, Buku Biografi hingga Al-Jarkh wa At-Ta'dil.
Tak hanya buku agama, di perpustakaan ini juga banya buku pengetahuan lainnya seperti, buku tentang kesehatan, sastra maupun buku yang membahas sains.
Hal menarik lainnya adalah, perpustakaan yang beroperasi mulai pukul 08.00 hingga 22.00 Waktu Arab Saudi (WAS) setiap harinya ini memiliki ruang khusus untuk buku-buku asing. Salah satunya, buku-buku berbahasa Indonesia.
Di ruang khusus tersebut, buku berbahasa Indonesia bersanding dengan buku-buku asing lainnya seperti buku berbahasa Inggris, Spanyol, Filipina, Deutch, dan Turki.
Beberapa buku berbahasa Indonesia yang dikoleksi perpustakaan ini di antaranya, Kitab Riyadhus Sholihin Jilid l karya Imam Abu Zakariya bin Syarif An Nawawi.
Kemudian, buku berjudul "Keagungan Al Qur'an Al Karim" karya Syaikh Mahmud bin Ahmad bin Shalih Al Dosari. Ada juga buku berjudul "Wanita Paling Bahagia di Dunia" karya 'Aidh Al Qarni. Selanjutnya buku karya Muhammad bin Shalih Al Utsmaini berjudul "Halal dan Haram dalam Islam", buku "Al Quran untuk Dipaham dan Diamalkan" karya Junanda P Syarfuan, serta buku "Biografi Empat Imam Mazhab" yang ditulis Abdul Aziz Asy-Syinawi.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku