Mudahkan Layanan Keuangan Jemaah di Tanah Suci, BSI Segera Siapkan Kantor Cabang di Jeddah
HIMPUHNEWS - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi menuturkan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan kantor cabang di Jeddah, Arab Saudi, selagi menunggu izin operasional diberikan oleh otoritas keuangan setempat.
“Di Jeddah itu kantornya sekarang sedang direnovasi. Izinnya belum ada, tapi kantor sudah dibuat. Tapi Insya Allah bisa ya, karena kami datangnya dengan niat baik, dan juga BSI adalah bank yang cukup prominent, rasanya akan diberikan izin,” ucap Hery Gunardi di Jakarta, Selasa malam (19/3).
Selain di Jeddah, ia menuturkan bahwa pihaknya juga berencana untuk membuka dua kantor cabang lain di negara Timur Tengah tersebut setelah nantinya mendapatkan izin dari Saudi Central Bank sebagai otoritas keuangan di Arab Saudi, atau yang sebelumnya bernama Saudi Arabian Monetary Authority (SAMA).
Untuk memudahkan nasabah bertransaksi ketika mengunjungi Tanah Suci, pihaknya menyediakan Kartu Debit Mabrur yang dapat digunakan untuk berbelanja dengan mesin EDC maupun menarik uang tunai di mesin ATM berlogo "VISA".
“Jadi memudahkan supaya tidak usah bawa uang tunai. Karena setahu saya BPKH itu ketika jemaah haji datang ke sana uang dibagi di sana cash ya, ‘kan kurang elok gitu,” ucap Hery.
Guna melayani nasabah yang mengalami kesulitan saat menggunakan kartu debit tersebut, ia mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk menyediakan help desk di Mekah dan Madinah.
Ia menyatakan bahwa kini pihaknya telah menyediakan bantuan tersebut di Jeddah dan akan menambah personel untuk memperlancar layanan.
“Nanti kita akan tambah lagi orangnya pada musim haji ini untuk membantu jamaah-jamaah Indonesia kalau memang ada kebutuhan, ya, misalnya kartunya tidak bisa dipakai atau tidak bisa bertransaksi,” katanya.
Hery mencatat bahwa perputaran dana jemaah asal Indonesia mencapai hampir Rp90 triliun yang digunakan untuk membayar biaya transportasi, akomodasi, makan, pengurusan visa, layanan kesehatan, dan sebagainya.
“BSI ini menangani ekosistem haji dan umrah cukup besar dengan market share sebesar 85 persen. Nah untuk itu, kami juga berusaha mendekatkan diri dengan punya perwakilan cabang di Arab Saudi,” katanya.
Ia mengatakan bahwa pengurusan izin untuk pembukaan kantor cabang BSI di Arab Saudi didukung penuh oleh pemerintah dengan pendekatan government-to-government (G2G), bukan business-to-government (B2G).
Menurutnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, serta Kementerian BUMN telah mengirimkan surat kepada pemerintah Arab Saudi untuk membantu upaya BSI tersebut.
Selain untuk memberikan layanan keuangan dan perbankan bagi jemaah haji dan umrah asal Indonesia, ia mengatakan bahwa pembukaan kantor cabang BSI di Arab Saudi merupakan langkah yang strategis untuk mendukung penggunaan QRIS di negara tersebut.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku