himpuh.or.id

Haji 2024 Penuh Tantangan, Petugas Diminta Harus Siap dan Sigap Layani Jemaah

Kategori : Berita, Topik Hangat, Ditulis pada : 20 Maret 2024, 13:50:12

haji-lansia-3.jpg

HIMPUHNEWS - Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Arsad Hidayat menyampaikan bahwa petugas haji adalah pelayan bagi dhuyufurrahman. Karenanya, setiap petugas haji harus siap menghadapi tantangan yang mungkin dihadapi dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445H/2024M.

"Petugas haji adalah pelayan dhuyufurrahman, tugasnya adalah melayani tamu Allah, dan dipilih oleh Allah. Bapak Ibu diharapkan bukan hanya menandatangani pakta integritas, namun harus siap dengan tantangan yang akan dihadapi pada penyelenggaraan haji tahun ini," tuturnya di hadapan 890 calon Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang sedang mengikuti Bimtek PPIH Arab Saudi Tahun 1445H/2024M di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (20/3/2024).

Arsad menambahkan, dirinya telah memetakan beberapa tantangan yang mungkin dihadapi pada penyelenggaraan ibadah haji nanti.

"Pertama, tahun ini terdapat 45.000 jemaah haji lansia. Sehingga, perlu ditekankan mindset melayani lansia pada petugas," kata Arsad.

"Dalam melayani lansia, gambaran sederhana adalah melayani orangtua kita. Harus kita sambut, siapkan tempat terbaik, makanan terbaik, demikian pula pada jemaah lansia ini. Siapkan yang terbaik, layani dengan baik, komunikasi dengan bahasa yang baik, dan jangan sakiti mereka," pesannya.

Selain tantangan pada jemaah haji Lansia, Arsad menuturkan bahwa pada tahun 2023, jumlah jemaah haji yang wafat lebih dari 820.

"Angka tersebut merupakan angka tertinggi dalam sejarah penyelenggaraan haji. Sehingga, menjadi PR bersama supaya mendukung jemaah haji dalam kondisi nyaman, beribadah nyaman, berangkat nyaman dan pulang nyaman," lanjutnya.

Kondisi ini, lanjut Arsad, harus diantisipasi dengan memberikan alternatif ibadah bagi jemaah haji lansia dengan membuat perencanaan yang tepat, tanpa keluar dari ketentuan manasik.

Dikatakan Arsad, berdasarkan informasi dari Kemenkes, angka kematian jemaah haji bertambah signifikan setelah puncak haji karena faktor kelelahan.

"Tentu, ini menjadi PR, agar konsultan ibadah dan pembimbing ibadah membuat skema alternatif saat puncak ibadah haji," imbuhnya.

"Apalagi, tahun ini, pemerintah telah merespon masukan dari jemaah terkait Armuzna. InsyaAllah jemaah haji tidak ada yang tinggal di Mina Jadid," Ungkap Arsad.

Rencananya, jemaah haji Indonesia akan ditempatkan di sebelah tenda-tenda Malaysia di dekat negara-negara Asean.

"Saya harap tim akomodasi perlu memastikan kondisinya, dan mengantisipasi potensi jemaah berdesakan," tambahnya.

Selanjutnya, Arsad menjelaskan bahwa musim haji tahun ini masih di siklus musim panas, bahkan bisa sampai 50 derajat.

"Ini penting, agar disosialisasikan pada jemaah, pada saat kondisi panas sekali untuk mempertimbangkan afdhal dengan mengabaikan kemaslahatan jiwa," tuturnya.

Terakhir, Arsad juga berpesan agar keterlambatan transportansi Armuzna yang disediakan oleh Masyair tidak terulang kembali.

"Kita perlu menyiapkan transportasi, sehingga tidak ada keterlambatan bus di Armuzna. Berbagai tantangan tersebut perlu dipersiapkan dalam penyelenggaraan haji tahun 2024," tandasnya.

 
messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id