Kemenag Panggil Pemilik Biro Umrah yang Disebut Hanum Rais Tipu Ratusan Jemaah Yogyakarta

HIMPUHNEWS - Kementerian Agama (Kemenag) Yogyakarta (DIY) sudah memanggil pemilik travel umrah PT Hasanah Magna Safari (HMS travel) atas dugaan penipuan terhadap ratusan jemaah umrah. Kasus penipuan ini mencuat berawal dari postingan instagram puteri mantan ketua MPR Amien Rais, Hanum Salsabila Rais pada Minggu (22/12).

Diketahui pemilik HMS travel bernama Indri Dapsari dan beralamat kantor yang berlokasi di Karangkajen MG III-807 RT-RW: 047-012 Kelurahan Brontokusuman. 

Menurut Analis Kebijakan Bidang Haji Kanwil Kemenag DIY, Silvia Rosetti HMS sudah mengantongi izin Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dengan SK: 15122100537040003 dengan tanggal SK 13-7-2023.

"Terdaftar, HMS itu ada izin PPIU-nya ada, terbit izinnya itu Juli 2023," kata Silvia di Yogyakarta, Selasa (24/12/2024).

Silvia mengatakan bahwa Kemenag DIY sudah menerima laporan dari calon jemaah umrah yang menjadi korban penipuan dari HMS travel. Ia menyebut para korban melapor lantaran  tak adanya kepastian pemberangkatan menjelang tanggal keberangkatan.

Usai menerima laporan, Kemenag DIY kemudian  mendatangi kantor HMS dan menghubungi pemilik biro, Indri Dapsari untuk dimintai klarifikasi.

"Harusnya di tanggal 13 (Desember) ada pemberangkatan, kemudian ada laporan di tanggal 11 ke kami. Terus kami coba panggil Bu Indri karena sulit sekali dihubungi, saya coba hubungi, bisa, kemudian saya panggil," jelas Silvia.

"Sebelumnya saya sudah ke kantor HMS juga, bertemu dengan karyawannya, saya sampaikan," lanjut dia.

Dijelaskan Silvia, Indri hadir langsung ke Kemenag DIY. Menurutnya, Indri mengakui tidak bisa memberangkatkan calon jemaah. Namun, ia tak memaparkan lebih rinci mengenai alasan Indri.

"Yang datang Bu Indri, ada iktikad baik, disampaikan kronologinya bagaimana, dia sudah sampaikan," ungkap Silvia.

"Memang ada kesalahan dari pihak Bu Indri itu, memang sudah tidak ada uang lagi untuk memberangkatkan dan lain-lain. Kemudian kami juga menyampaikan untuk kapan bisa mengembalikan uang jemaah itu dengan membuat surat pernyataan," imbuhnya.

Lebih lanjut Silvia mengungkapkan, pihaknya juga telah dipanggil Polda DIY sebagai saksi dalam kasus ini. Menurutnya, ia juga sudah membeberkan ke penyidik Polda DIY soal pemanggilan Indri dan menyerahkan izin HMS.

"(izin PPIU milik HMS) Kemarin sudah kami serahkan juga ke kepolisian, kami (dipanggil) sebagai saksi terkait administrasi dan lain-lain," terangnya.

"Pelaksanaan nanti seperti apa itu monggo dari pihak kepolisian," pungkas Silvia.

Sebelumnya, Hanum Salsabila Rais memposting dugaan penipuan travel umrah melalui laman instagram pribadinya @hanumrais, Minggu (22/12).

Diduga kuat Ibu ini menghilang membawa dana jamaah hingga Milyaran Rupiah. Beberapa calon jamaah sudah mem WA, menghubungi ybs namun semua sudah tidak aktif, kantornya tutup dan semua staf angkat tangan. Beberapa jamaah juga sudah melaporkan ke @poldajogja namun hingga kini ybs belum diketemukan untuk dimintai pertanggungjawaban. Sebagai info harga yg ditawarkan termasuk Premium bukan miring. Teman-teman jika ada yang mengetahui keberadaan ybs, mohon diinfokan yah! Mohon perhatiannya @kemenag_ri untuk mengevaluasi hmstravels dari daftar. Mohon bantuannya yah teman-teman untuk memviralkan, karena bisa jadi saat ini ybs di dalam negeri maupun luar negeri," lanjut Hanum

Hanum menegaskan Ia memposting unggahannya tersebut sebagai bentuk keprihatinan dan edukasi terhadap masyarakat Muslim di Indonesia yang hendak melaksanakan umrah. Ia sendiri diketahui bukan merupakan korban penipuan dari biro umrah tersebut. 

"Intinya saya bukan calon jemaah umrah yang akan berangkat, tapi hati nurani saya ingin mengadvokasi para pihak yang sampai sekarang tidak jelas keberangkatannya, atau sudah kemarin-kemarin dan nggak ada kabar pertanggungjawaban," kata Hanum.