Nekat Selundupkan Jemaah Ilegal, Warga Ghana Ditangkap Polisi di Perbatasan Mekkah
HIMPUHNEWS — Seorang pria asal Ghana ditahan oleh aparat keamanan Arab Saudi setelah nekat mencoba menyelundupkan empat wanita ekspatriat ke kota suci Mekkah untuk menjalankan ibadah haji secara ilegal. Pria tersebut menggunakan bus dan menyembunyikan para penumpangnya di dalam kompartemen bagasi, berusaha menghindari pemeriksaan izin haji yang ketat.
Pasukan keamanan haji yang berjaga langsung menahan sopir dan keempat perempuan tersebut. Mereka kini telah diserahkan ke komite berwenang untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
Pembatasan Ketat Akses Haji Hingga 10 Juni
Penangkapan ini terjadi di tengah kebijakan ketat Kerajaan Arab Saudi yang mulai diberlakukan sejak 29 April lalu, guna mengatur akses ke kota suci Mekkah dan Madinah menjelang musim haji. Pemerintah Saudi menegaskan bahwa hanya pemegang visa haji resmi yang diizinkan memasuki wilayah suci tersebut hingga 10 Juni mendatang.
Setiap upaya untuk melaksanakan haji tanpa izin resmi akan dikenai sanksi tegas. "Pelanggar yang mencoba melakukan haji tanpa izin, atau mereka yang memiliki visa kunjungan yang ingin memasuki atau tetap berada di kota-kota suci selama periode pembatasan, menghadapi denda hingga 20.000 riyal Saudi," ujar otoritas Saudi.
Lebih lanjut, individu yang membantu orang lain dengan mengajukan visa kunjungan untuk tujuan ilegal haji atau yang tetap berada di Mekkah saat pembatasan berlaku, terancam denda hingga 100.000 riyal Saudi. Tidak hanya itu, pelanggar juga bisa dideportasi dan dilarang kembali ke Kerajaan hingga sepuluh tahun.
Penipuan Haji Lewat Medsos Diungkap di Asir
Pengetatan hukum ini tak hanya berlaku di gerbang masuk ke Mekkah. Di wilayah Khamis Mushayt, Asir, aparat juga menggagalkan praktik penipuan haji dengan menangkap lima ekspatriat — empat warga Bangladesh dan satu warga Sudan — karena menjalankan kampanye haji ilegal.
Penyelidikan menemukan bahwa para pelaku menggunakan media sosial untuk menyebarkan iklan menyesatkan yang menawarkan fasilitas haji palsu. "Iklan-iklan ini secara keliru mengklaim menyediakan tempat tinggal dan transportasi di tempat-tempat suci di Mekkah," jelas laporan dari pihak keamanan, menekankan risiko penipuan finansial dan kekacauan logistik bagi calon jemaah.
Pemerintah Arab Saudi kembali mengingatkan masyarakat agar hanya menggunakan jasa penyelenggara haji yang telah terverifikasi secara resmi. "Kampanye yang melanggar hukum tersebut tidak hanya membahayakan jemaah haji tetapi juga mengganggu upaya penyedia layanan haji berlisensi," tegas Keamanan Publik Saudi.
Masyarakat diminta untuk melaporkan aktivitas mencurigakan terkait penyelenggaraan haji ilegal melalui nomor darurat: 911 untuk wilayah Mekkah, Riyadh, dan Provinsi Timur; atau 999 untuk wilayah lainnya.
Pemerintah Arab Saudi menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan dan ketertiban pelaksanaan haji. "Kami tetap berkomitmen untuk memastikan pengalaman haji yang aman dan terjamin bagi semua orang," tutup pernyataan resmi tersebut.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku