himpuh.or.id

Ketahui! Ini Lima Lokasi Miqat Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

Kategori : Berita, Khazanah, Ditulis pada : 14 Mei 2025, 10:37:31

1717667944.jpg

HIMPUHNEWS - Miqat merupakan bagian penting dan tidak bisa dilewatkan dalam pelaksanaan ibadah haji maupun umrah. Di titik inilah jamaah mulai berniat ihram sebagai awal dari ritual suci mereka. Pemahaman yang benar tentang miqat menjadi syarat sahnya ibadah tersebut agar sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

Dalam konteks perjalanan haji, dikenal istilah miqat makani, yaitu batas-batas geografis yang telah ditentukan sebagai tempat dimulainya ihram bagi para jamaah. Jika seseorang melewati batas ini tanpa berihram, maka ia wajib membayar denda atau dam. Lantas, apa sebenarnya miqat makani dan di mana saja letaknya?

Miqat dalam Perspektif Fikih

Dalam buku Manasik Haji & Umrah karya Abu Abdillah Mubarak, disebutkan bahwa miqat adalah ketentuan waktu dan lokasi yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW sebagai awal dimulainya ibadah haji atau umrah.

Secara umum, miqat terbagi menjadi dua:

  • Miqat Zamani (ketentuan waktu):
    Untuk umrah, tidak ada batas waktu tertentu sehingga bisa dilakukan sepanjang tahun. Namun dalam ibadah haji, miqat zamani memiliki waktu-waktu khusus yang tidak boleh dilanggar.

  • Miqat Makani (ketentuan tempat):
    Merujuk pada lokasi-lokasi yang telah ditetapkan sebagai titik awal ihram. Rasulullah SAW sendiri yang menetapkannya, dan setiap arah kedatangan ke Makkah memiliki titik miqat masing-masing.

Hadis Penetapan Miqat

Batas-batas miqat makani disebutkan langsung oleh Rasulullah SAW dalam hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Hadis tersebut menjadi dasar utama dalam pelaksanaan manasik haji dan umrah:

إِنَّ رَسُول الله الله وَفَّتَ لأهل الْمَدِينَةِ ذَا الْحُلَيْفَةِ وَلِأَهْلِ الشَّامِ الْجُحْفَةَ ولأن هل نَجْدٍ قَرْنَ الْمَنَازِلِ وَلأِهْل الْيَمَنِ يَلَمْلَمَ. هُنَّ هُنَّ وَلِمَنْ أَتَى عَلَيْهِنَّ مِنْ غَيْرِ أَهْلِهِنَّ مِمَّنْ أَرَادَ الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ. وَمَنْ كَانَ دُونَ ذَلِكَ فَمِنْ حَيْثُ أَنْشَأَ حَتَّى أَهْل مَكَّةَ مِنْ مَكَّةَ


Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu berkata, "Sesungguhnya Rasulullah SAW telah menetapkan batas (miqat makani) buat penduduk Madinah adalah Dzul Hulaifah, buat penduduk Syam adalah Juhfah, buat penduduk Najd adalah Qarnul-manazil, buat penduduk Yaman adalah Yalamlam. Semua berlaku buat penduduk tempat itu dan orang-orang yang melewatinya yang berniat melaksanakan ibadah haji dan umrah. Dan barang siapa yang berada lebih dekat dari tempat-tempat itu, maka miqatnya adalah dari tempat tinggalnya sampai-sampai penduduk Makkah (miqatnya) dari Mekkah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Lima Titik Miqat Berdasarkan Hadis

Berikut adalah lima lokasi miqat makani yang wajib diketahui oleh jamaah berdasarkan arah kedatangan menuju Makkah:

  1. Bir Ali (Dzulhulaifah)
    Terletak di utara Makkah, sekitar 450 kilometer jauhnya. Ini adalah miqat bagi jamaah dari arah Madinah.

  2. Al-Juhfah
    Berjarak sekitar 187 kilometer dari Makkah di barat laut. Miqat ini ditetapkan bagi jamaah dari wilayah Syam dan sekitarnya.

  3. Yalamlam
    Terletak di wilayah selatan Makkah sekitar 54 kilometer, diperuntukkan bagi jamaah dari arah Yaman dan kawasan Asia Tenggara.

  4. Qarnul Manazil
    Merupakan wilayah perbukitan timur Makkah yang membentang hingga ke Arafah. Jaraknya sekitar 94 kilometer dan menjadi miqat bagi jamaah dari wilayah Najd.

  5. Dzatu 'Irq
    Berada di timur laut Makkah dengan jarak sekitar 94 kilometer, merupakan miqat bagi jamaah yang datang dari arah Irak.

Dengan memahami lokasi-lokasi ini, jamaah diharapkan dapat memulai niat ihram pada waktu dan tempat yang tepat sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, sehingga ibadah yang dijalani tidak hanya sah secara syar'i, tetapi juga penuh kesadaran dan kesungguhan.

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id