Mudahkan Lansia dan Disabilitas, Program Safari Wukuf Dinilai Jadi Praktik Baik Haji 2025
HIMPUHNEWS - Komisi Nasional Disabilitas (KND) memberikan apresiasi atas pelaksanaan program Safari Wukuf dalam penyelenggaraan haji tahun 2025. Program ini dinilai sebagai salah satu contoh praktik baik dalam menciptakan layanan haji yang inklusif, ramah terhadap lansia dan penyandang disabilitas.
Ketua KND Dante Rigmalia menyampaikan langsung apresiasinya saat audiensi dengan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Hilman Latief di Kantor Urusan Haji Daerah Kerja Makkah, Senin (23/6/2025).
“Kami mengapresiasi Kemenag atas skema program Safari Wukuf yang sangat baik ini. Harapan kami, praktik-praktik baik ini terus dilanjutkan, dan ke depan ada lebih banyak hal yang bisa dipersiapkan agar apa yang sudah baik bisa menjadi lebih baik lagi,” ujar Dante.
Ia juga memaparkan bahwa KND turut terlibat dalam proses penyelenggaraan haji tahun ini, mulai dari pendataan jemaah penyandang disabilitas, menjalin interaksi langsung, hingga membangun persepsi positif di kalangan jemaah lainnya.
“Ada banyak praktik baik yang kami temukan. Misalnya, ketika ada penyandang disabilitas tuli dan petugas tidak tahu cara berkomunikasi. Namun setelah berinteraksi langsung, akhirnya petugas tahu bahwa komunikasi bisa dilakukan dengan menulis di kertas atau menggunakan pensil,” jelasnya.
Kemenag Buka Pintu Masukan, Akui Jumlah Lansia Meningkat
Menanggapi hal tersebut, Dirjen PHU Hilman Latief menyambut baik masukan dari KND dan menegaskan bahwa Kemenag terus berupaya menyempurnakan layanan haji, khususnya bagi kelompok rentan seperti lansia dan penyandang disabilitas.
“Saya meminta masukan dari KND untuk memperkuat program kita ke depan. Karena bagaimanapun, secara demografis, jumlah jemaah lansia akan terus meningkat,” kata Hilman.
“Dan tahun ini pun jumlahnya sudah cukup tinggi. Maka kita perlu menyiapkan strategi ke depan, seperti apa pola layanan yang tepat,” lanjutnya.
Audiensi antara Kemenag dan Komnas Disabilitas ini menjadi tonggak penting dalam sinergi lintas lembaga untuk mendorong layanan haji yang benar-benar inklusif, merata, dan tidak meninggalkan satu kelompok pun dalam proses ibadah yang sakral ini.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku