Inspiratif! Kakek 104 Tahun ini Rampungkan Rangkaian Ibadah Haji secara Mandiri Tanpa Bantuan
HIMPUHNEWS - Kisah inspiratif datang dari sosok Fatahula La Aba, jemaah haji asal Kabupaten Sikka, Maumere, Nusa Tenggara Timur. Di usianya yang sudah 104 tahun, Fatahula berhasil menuntaskan seluruh rangkaian ibadah haji 2025 tanpa kendala berarti—bahkan tanpa bantuan kursi roda.
Kakek 12 anak ini kembali ke Tanah Air melalui Debarkasi Surabaya dalam kondisi sehat walafiat, meskipun pendengarannya sedikit terganggu.
“Alhamdulillah, seumur hidup saya belum pernah opname di rumah sakit. Saya juga tak punya penyakit seperti darah tinggi, kolesterol maupun diabetes,” ujar Fatahula saat ditemui di Asrama Haji Surabaya, Minggu (6/7/2025).
Fatahula berangkat ke Tanah Suci seorang diri tanpa pendamping, meskipun awalnya ia ingin berhaji bersama sang istri. Namun, sang istri telah lebih dulu meninggal dunia.
“Saya mendaftar haji 2019. Alhamdulillah dapat berangkat tahun ini karena program prioritas lansia. Anak saya sebenarnya mau mendampingi, tetapi karena masa pendaftaran haji belum 5 tahun jadi belum bisa berangkat tahun ini,” jelasnya.
Mandiri dan Rajin Tawaf Setiap Hari
Teman sekamar Fatahula selama di Arab Saudi, Arifin Daeng Ahmad (60), mengaku kagum dengan ketangguhan fisik Fatahula selama menjalani ibadah.
“Alhamdulillah, beliau dapat melakukan tawaf tanpa bantuan kursi roda bahkan di sana beliau membantu mendorong rekan jemaah yang memakai kursi roda. Beliau setiap hari ikut tawaf,” cerita Arifin.
Meski terlihat sangat kuat, rekan-rekan satu rombongan kadang tidak mengajak Fatahula ke Masjidil Haram jika jarak dari hotel terlalu jauh, demi menjaga staminanya. Namun hal ini justru sempat membuat Fatahula kesal.
“Ketika tahu dirinya tidak diajak, beliau biasanya marah karena merasa masih mampu,” lanjutnya.
Selama prosesi di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Fatahula tetap mengikuti semua tahapan ibadah tanpa skema murur. Ia bahkan memakan makanan yang sama seperti jemaah haji lainnya, tanpa menu khusus lansia.
“Saya rasa ini merupakan karunia yang Allah SWT berikan untuk saya,” ujar Fatahula merendah.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku