Menag Sebut Arab Saudi Berpeluang Tiadakan Kuota Haji, Begini Skemanya!
HIMPUHNEWS – Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa Pemerintah Arab Saudi tengah mempertimbangkan kemungkinan untuk menghapus sistem kuota haji di masa depan. Langkah ini disebut sejalan dengan pendekatan baru Saudi yang kini lebih berorientasi pada sektor bisnis.
"Saudi Arabia ini sekarang pendekatannya juga sangat… apa ya, katakanlah business oriented, ya. Konsultannya juga dari orang-orang yang terkenal dari Amerika, dan ini menghitung betul bagaimana memungut dana sebesar-besarnya melalui potensi strategis dari potensi geografis yang dimiliki Saudi Arabia," kata Nasaruddin dalam peluncuran State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report di Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Selasa (8/7/2025).
Ia menyebut pendekatan baru ini membuka peluang besar dalam pengelolaan haji, termasuk potensi penghapusan batas kuota jemaah.
“Karena itu juga, musim haji yang akan datang itu juga… kemungkinannya, tidak akan dibatasi,” tegasnya.
Mina Akan Dibangun 8 Lantai, Tak Lagi Gunakan Tenda
Menag menyebut bahwa perbaikan infrastruktur haji akan dipusatkan pada kawasan Mina, yang selama ini dianggap sebagai titik paling padat dan penuh sesak dalam penyelenggaraan haji.
“Ada rencana dalam waktu tidak lama, Mina yang menjadi hambatan itu nanti akan ditingkat menjadi 8 lantai, tidak lagi pakai tenda. Kemudian juga Mina itu nanti akan ada jalan layang,” ungkap Nasaruddin.
Sementara itu, fasilitas haji di Arafah dan Makkah dinilai tak bermasalah. Karena itu, fokus Saudi adalah membenahi titik-titik kritis yang menjadi kendala tahunan dalam pelaksanaan ibadah.
Dalam rencananya, Pemerintah Arab Saudi juga akan melakukan perluasan besar-besaran terhadap area sekitar Masjidil Haram dan Ka'bah. Salah satunya adalah dengan meratakan gunung-gunung di sekitar Jabal Omar.
“Gunung-gunung itu dipangkas, kemudian sampai ke Jabal Omar. Di belakang itu mungkin ada satu kilo jaraknya antara Ka’bah dengan dinding-dinding pagar Ka’bah,” paparnya.
Selain itu, Jamarat (tempat lempar jumrah) yang saat ini sudah bertingkat juga direncanakan akan ditambah hingga lima lantai. Lintasan Sa’i Shafa-Marwah pun akan diperluas untuk meningkatkan kapasitas.
“Dengan demikian jemaah haji dan umrah itu akan semakin banyak menampung jemaah pada masa itu,” ucap Nasaruddin.
Daftar Tunggu Haji Diprediksi Lebih Pendek
Nasaruddin meyakini, dengan langkah-langkah modernisasi infrastruktur dan layanan tersebut, daftar tunggu haji akan berangsur pendek seiring meningkatnya daya tampung dan akses.
"Kenapa? Karena fasilitas Arafah-nya tidak ada masalah, tapi yang masalah itu adalah Mina. Di Mina itu nanti akan dibangun," ujarnya.
Sebagai informasi, kuota haji Indonesia sempat mencapai angka tertinggi sepanjang sejarah pada 2024, yakni 241 ribu jemaah (213 ribu jemaah reguler dan 27.6 ribu jemaah khusus).
Namun pada musim haji tahun 2025 ini, kuota berkurang menjadi 221 ribu jemaah, terdiri dari 203.320 jemaah reguler dan 17.680 jemaah khusus.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku