Operasional Haji 2025 Berakhir, Jemaah Wafat Tembus 446 Orang
HIMPUHNEWS - Menjelang akhir operasional haji 2025, Kementerian Agama mencatat penurunan jumlah jemaah Indonesia yang wafat selama menjalani ibadah di Tanah Suci. Berdasarkan data Siskohat per Kamis (10/7/2025) pukul 12.00 WIB, total ada 446 jemaah wafat, terdiri dari 434 jemaah reguler dan 12 jemaah haji khusus.
Jumlah ini lebih rendah dibanding tahun 2024 yang mencatat 461 jemaah wafat. Mayoritas dari mereka menghembuskan napas terakhir di Makkah, yang memang menjadi lokasi tinggal paling lama selama sekitar 40 hari masa ibadah.
Secara rinci, berikut distribusi jemaah wafat tahun ini:
-
Laki-laki: 270 orang
-
Perempuan: 173 orang
-
Usia 65 tahun ke atas (lansia): 286 orang
-
Usia 41–64 tahun: 157 orang
Lokasi wafat:
-
Makkah: 333 orang
-
Madinah: 59 orang
-
Mina: 20 orang
-
Bandara: 18 orang
-
Arafah: 13 orang
Sementara itu, Kloter SUB (Surabaya dan sekitarnya) mencatat jumlah wafat tertinggi yakni 93 orang, disusul Kloter SOC (Solo) dengan 54 orang, dan Kloter JKS (Jakarta-Bekasi) sebanyak 51 orang. Kloter-kloter lain seperti JKG, UPG, BTH, dan PLM juga melaporkan jemaah wafat namun dalam jumlah yang lebih kecil.
Hingga data terakhir, masih ada 46 jemaah Indonesia yang dirawat di berbagai Rumah Sakit Arab Saudi, tersebar di empat kota:
-
RSAS Madinah: 29 orang
-
RSAS Makkah: 10 orang
-
RSAS Jeddah: 6 orang
-
RS Riyadh: 1 orang
Pemerintah Indonesia melalui Kantor Urusan Haji terus memantau kondisi mereka.
Angka Kematian Menurun
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengonfirmasi bahwa jumlah wafat tahun ini lebih rendah dibandingkan titik waktu yang sama pada 2024.
"Alhamdulillah perkembangan per hari ini jumlah yang wafat jemaah kita itu lebih kurang daripada hari yang sama pada tahun yang lalu," ujar Menag dikutip dari laman resmi Kemenag, Kamis (10/7/2025).
"Data per hari ini 279 orang jemaah wafat. Sedangkan hari yang sama pada tahun yang lalu itu sebanyak 298 orang jemaah. Berarti ini terjadi pengurangan jumlah jemaah wafat," tambahnya.
Ia menyebut penurunan angka kematian menjadi salah satu indikator keberhasilan penyelenggaraan haji tahun ini. Meski sempat menghadapi kendala, termasuk sistem multi syarikah, semua bisa diatasi.
"Semua teratasi dan tidak ada jemaah yang terlantar atau terbengkalai. Silakan teman-teman wartawan tanyakan langsung ke jemaah. Tidak ada yang ditutup-tutupi, mari kita objektif," tandas Nasaruddin.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku