himpuh.or.id

Cegah Risiko Kesehatan, Kemenkes Dorong Skrining Dini untuk Jemaah Haji Khusus

Kategori : Berita, Ditulis pada : 28 Juli 2025, 09:00:37

sipinter-141-250-20240521094755.jpeg

HIMPUHNEWS - Kementerian Kesehatan menekankan pentingnya skrining dan pembinaan kesehatan jauh sebelum keberangkatan bagi jemaah haji khusus. Langkah ini disebut sebagai kunci untuk menurunkan risiko kesehatan sekaligus memastikan jemaah berangkat dalam kondisi prima.

Pesan ini disampaikan langsung oleh Muhammad Imran Saleh Hamdani, Kepala Bidang Tim Kesehatan Haji Indonesia, dalam acara Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus di Surabaya, Jumat (25/7/2025) pagi.

“Semakin cepat skrining kesehatan dilakukan, semakin mudah kita mengendalikan faktor risiko penyakit kronis dan semakin cepat pula proses administrasi haji terselesaikan,” jelas Imran. Ia menambahkan bahwa proses ini tidak sekadar administrasi, tapi sangat strategis dalam mempersiapkan jemaah menghadapi tantangan fisik di Tanah Suci.

Ada Tahapan Pemeriksaan dan Verifikasi Istithaah

Imran menjelaskan, pemeriksaan kesehatan jemaah haji khusus mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 15 Tahun 2016 dan Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/Menkes/508/2024. Prosesnya dimulai dari pemeriksaan di fasilitas layanan kesehatan hingga verifikasi istithaah oleh dokter Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).

Jika hasil pemeriksaan menyatakan jemaah tidak memenuhi syarat istithaah, akan ada opsi pembinaan lanjutan, penundaan keberangkatan, atau pelaksanaan badal haji.

“Hampir 80% aktivitas haji berlangsung di luar ruangan. Diperlukan kondisi fisik yang stabil agar ibadah bisa dijalankan dengan aman,” ujar Imran.

Ia menyebut risiko kesehatan utama yang dihadapi jemaah adalah usia lanjut, penyakit bawaan atau komorbid, serta tantangan cuaca ekstrem di Arab Saudi.

Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor

Untuk memperkuat upaya ini, Kemenkes terus berkoordinasi dengan Kementerian Agama, BPJS, pemerintah daerah, PIHK, dan tokoh agama. Bentuk kolaborasi ini mencakup integrasi data jemaah, skrining JKN, pemeriksaan kesehatan gratis, hingga edukasi melalui Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) dan kelompok manasik.

“Angka kematian jemaah haji khusus saat ini mengalami penurunan. Ini menunjukkan bahwa pembinaan dan deteksi dini memberikan dampak nyata. Namun kita tetap harus meningkatkan kualitas layanan dan memperluas jangkauan skrining sejak dua tahun sebelum keberangkatan,” pungkasnya.

Dengan penguatan regulasi, sistem informasi, serta edukasi promotif dan preventif, pemerintah berharap skrining istithaah menjadi pondasi utama agar jemaah haji khusus bisa beribadah dengan aman dan fokus.

Acara evaluasi ini diikuti 363 peserta yang terdiri dari penyelenggara PIHK, pimpinan asosiasi, dan perwakilan Kanwil Kemenag seluruh Indonesia.

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id