Rakernas Evaluasi Haji 2025 Hasilkan Lima Rekomendasi Strategis
HIMPUHNEWS – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 1446 H/2025 M resmi ditutup pada Kamis (31/7/2025). Selama empat hari pelaksanaan, forum ini merumuskan lima rekomendasi penting yang akan menjadi dasar perbaikan penyelenggaraan haji di tahun mendatang.
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Nugraha Stiawan, membacakan langsung hasil rekomendasi pada penutupan Rakernas. Ia menyebut apresiasi pihak Arab Saudi terhadap Misi Haji Indonesia cukup tinggi karena dinilai berhasil mengatasi tantangan di masa transformasi layanan haji.
“Koordinasi dan kerja sama yang baik antarpemangku kepentingan, peran petugas haji, dan dukungan dari berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan dalam memastikan jemaah terlayani dengan baik,” kata Nugraha.
Lima Poin Penting Rekomendasi Rakernas
Rekomendasi pertama fokus pada perbaikan manajemen manasik, mekanisme pengelolaan dam, hingga pola rekrutmen petugas haji. Di antaranya, penyusunan pedoman standar kompetensi pembimbing manasik, uji kompetensi pembimbing, optimalisasi kurikulum manasik di tingkat KUA dan kabupaten/kota, hingga rekrutmen petugas haji yang lebih transparan dan profesional.
Poin kedua menyoroti manajemen pemvisaan, transportasi udara, dan layanan kesehatan. Rencana aksi yang disepakati meliputi sinkronisasi pemvisaan dengan kebijakan Arab Saudi, penerapan istitha’ah kesehatan secara ketat, pembatasan jemaah lansia di atas 70 tahun yang tetap memenuhi syarat kesehatan, hingga pembentukan crisis center saat operasional haji.
Layanan akomodasi, konsumsi, dan transportasi di Arab Saudi jadi rekomendasi ketiga. Rakernas mendorong koordinasi erat dengan Kementerian Haji Arab Saudi, manajemen barang bawaan jemaah, dan pengembangan ekosistem ekonomi haji dengan produk-produk Indonesia.
Keempat, layanan syarikah, Masyair, dan kartu Nusuk. Forum merekomendasikan penguatan pengawasan kinerja syarikah, integrasi data siskohat dengan e-hajj, serta sosialisasi kartu Nusuk agar jemaah tidak kesulitan saat distribusi.
Rekomendasi kelima menyoroti penetapan BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) dan percepatan pelunasan Bipih. Koordinasi lebih awal dengan DPR RI dan BPKH ditekankan agar penetapan biaya sesuai dengan timeline Arab Saudi.
Rakernas yang berlangsung 28–31 Juli 2025 ini diikuti 450 peserta dari berbagai unsur, mulai dari Badan Penyelenggara Haji, Komisi VIII DPR RI, Kantor Wilayah Kemenag, hingga Dubes RI untuk Arab Saudi, Abdulaziz Ahmad. Forum ini disebut sebagai langkah strategis untuk memastikan penyelenggaraan haji ke depan lebih sinergis dan berkelanjutan.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku