Dorong Integrasi Sistem Informasi Haji Umrah, Saudi Minta Media RI Aktif Sampaikan Informasi Akurat
HIMPUHNEWS – Pemerintah Arab Saudi terus mendorong integrasi sistem informasi terkait penyelenggaraan Haji dan Umrah. Hal ini ditegaskan langsung oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dalam lokakarya bersama para jurnalis Indonesia yang digelar pada Selasa (6/8/2025).
“Tujuan kami mengadakan workshop ini adalah untuk membangun dan menyelaraskan sistem informasi Haji dan Umrah,” ujar Hassan Al-Manakhra, Deputi Hubungan Luar Negeri Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Ia menegaskan komitmen pemerintah Saudi untuk terus menjalin hubungan yang kuat dan berkelanjutan dengan media di Indonesia. Menurutnya, peran media sangat vital dalam memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Kalau informasi yang diberikan tentang Haji itu akurat, jemaah akan merasa tenang dan nyaman. Sebaliknya, kalau informasinya tidak benar, mereka akan merasa tidak aman,” tegas Hassan di Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Saudi Ajak Media Indonesia Perkuat Literasi Haji
Melalui lokakarya ini, Saudi ingin mempererat kerja sama dengan media dalam menyamakan sistem informasi, agar jemaah calon Haji dan Umrah bisa mendapatkan informasi yang benar sejak awal.
Dalam sesi diskusi, para jurnalis diundang untuk menyampaikan hambatan yang mereka hadapi dalam mencari sumber informasi akurat seputar pelaksanaan Haji dan Umrah. Beberapa peserta menyebut masih kesulitan mendapatkan info situasi terkini Haji.
Salah satu peserta bahkan menyarankan agar dibentuk pusat informasi khusus media (media center), yang bisa menjadi tempat wartawan bertanya dan mendapatkan klarifikasi resmi terkait isu-isu penyelenggaraan ibadah Haji dan Umrah.
Menanggapi hal itu, Moath, manajer media dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, menjelaskan bahwa informasi resmi seputar Haji dapat diakses melalui situs web dan akun media sosial Kementerian Haji dan Umrah, Kementerian Media Arab Saudi, dan Saudi Press Agency (SPA).
Di akhir sesi, ia juga membagikan sejumlah panduan dari Otoritas Regulasi Media Saudi terkait aturan peliputan Haji.
Panduan itu antara lain mewajibkan media hanya menyampaikan informasi dan data dari sumber resmi, termasuk juru bicara lembaga pemerintah. Selain itu, penggunaan drone untuk pengambilan gambar udara saat musim Haji dilarang keras, kecuali dengan izin resmi dari otoritas terkait.
Pemasangan jaringan CCTV di hotel-hotel di Makkah dan Madinah pun disebut harus memiliki lisensi dari Otoritas Umum Regulasi Media Saudi.
Dengan kerja sama erat antara otoritas Saudi dan media, diharapkan publik Indonesia—khususnya calon jemaah—bisa menerima informasi yang tepat dan tidak keliru sejak tahap persiapan hingga pelaksanaan ibadah di Tanah Suci.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku