Tips Aman dan Nyaman Menunaikan Salat Jumat di Masjidil Haram bagi Jemaah Umrah
HIMPUHNEWS - Menunaikan salat Jumat di Masjidil Haram adalah dambaan setiap Muslim. Di balik kemuliaannya, pengalaman itu juga penuh tantangan: kepadatan jamaah, terik matahari, alur lalu-lintas manusia, hingga keterbatasan ruang. Agar momen istimewa ini bisa dilalui dengan aman, lancar dan khusyuk, berikut panduan praktis bagi jemaah umrah yang ingin menunaikan Salat Jumat di Masjidil Haram:
1. Persiapan dari Malam Sebelumnya: Siapkan Fisik dan Niat
Jangan remehkan persiapan. Jemaah umrah diharap tidur cukup pada malam sebelumnya, jaga asupan cairan, dan hindari aktivitas berat. Niatkan salat Jumat ini sebagai ibadah penuh keikhlasan. Bacalah surah Al-Kahfi dan perbanyak istighfar agar hati tenang. Persiapan yang matang akan memudahkan jemaah umrah menapaki langkah menuju Baitullah.
2. Datang Lebih Awal, Jangan Tunggu Hingga Puncak Keramaian
Idealnya, jamaah datang dua hingga tiga jam sebelum adzan pertama. Datang lebih awal bukan hanya soal tempat duduk, tapi juga tentang menjaga kekhusyukan. Masjidil Haram akan sangat padat menjelang waktu salat, terutama di musim puncak umrah seperti Desember dan Ramadan.
Kenakan pakaian yang ringan namun sopan, serta sandal yang mudah dilepas. Siapkan air minum agar tidak dehidrasi saat menunggu khutbah dimulai.
3. Pilih Jalur dan Lokasi Salat dengan Cermat
Masjidil Haram memiliki puluhan gerbang dan area salat di berbagai lantai. Pilih lokasi yang nyaman dan tidak terlalu panas. Hindari area sekitar Ka’bah (Mataf) jika tak kuat dengan kepadatan tinggi. Mengetahui daftar gerbang utama di Masjidil Haram juga bisa menjadi trik tersendiri bagi jemaah agar mendapat spot salat terbaik
Jika lantai dasar penuh, Anda bisa naik ke lantai atas atau area atap yang juga tetap memiliki arah kiblat jelas. Catat pintu masuk agar tidak bingung saat keluar nanti. Untuk lansia dan difabel, tersedia fasilitas kursi roda dan petugas pendorong resmi.
4. Jaga Adab Saat Khutbah dan Salat
Menjaga adab adalah bagian dari penghormatan terhadap ibadah yang sedang berlangsung. Beberapa poin penting:
-
Saat khutbah dimulai, jamaah wajib diam: tidak berbicara, tidak menggerakkan kaki berlebihan, tidak membuka HP.
-
Ketika untaian khutbah disampaikan, perhatikan bahwa sebagian jamaah mungkin tidak memahami semua kata—namun tetap penting mendengarkan dan menjaga keheningan.
-
Setelah khutbah, dilanjutkan salat Jumat dua rakaat wajib bersama imam.
-
Urutan sunnah setelahnya: beberapa ulama menganjurkan empat rakaat sunnah, lalu dua rakaat sunnah tambahan.
-
Ikuti gerakan imam — perpindahan ruku, sujud, dan takbir — biasanya akan diiringi pengulangan suara dari imam pembantu agar jamaah jauh tetap bisa mengikuti.
5. Jangan Terburu-buru Keluar dari Masjid
Usai salat Jumat, biasanya dilanjutkan dengan salat jenazah berjamaah. Banyak jamaah yang terburu-buru keluar, padahal hal itu justru menambah sesak di pintu keluar.
Lebih baik tunggu sekitar 30–60 menit sambil berdzikir atau membaca Al-Qur’an hingga arus jamaah mulai longgar. Selain lebih aman, ini juga menambah nilai ibadah Anda.
6. Jaga Ketahanan Fisik dan Spiritualitas
Beberapa hal kecil bisa membuat perbedaan besar:
Aspek | Tips Praktis |
---|---|
Hidrasi & nutrisi | Minum cukup air dan makan ringan sebelum berangkat. Hindari makanan berminyak. |
Perlindungan dari panas | Gunakan payung, syal, atau topi lembut untuk melindungi kepala. |
Kenyamanan & napas | Hindari berbicara keras, atur napas perlahan di tengah kepadatan. |
Mengisi waktu menunggu | Gunakan waktu dengan salat sunnah, membaca Al-Qur’an, atau berdzikir. |
Identitas jamaah | Bawa kartu identitas haji/umrah dan jangan lepas dari rombongan. |
Sabar & santai | Ingat, setiap kesulitan di Tanah Suci adalah bagian dari ujian ibadah. |
7. Setelah Salat: Nikmati Ketenteraman di Sekitar Masjidil Haram
Usai salat Jumat, Anda bisa tetap duduk sejenak di area masjid untuk berdoa. Waktu setelah Jumat termasuk saat-saat mustajab untuk memanjatkan doa.
Nikmati pemandangan Ka’bah, hiruk pikuk umat yang tawaf, dan kesyahduan azan yang bergema dari segala arah. Semua itu adalah pengalaman yang tak bisa digantikan oleh apapun di dunia.
Menunaikan salat Jumat di Masjidil Haram bukan sekadar ritual mingguan, tapi kesempatan langka untuk menyucikan diri di tempat paling suci di muka bumi. Persiapan yang matang, adab yang terjaga, serta hati yang khusyuk akan membuat pengalaman ini bukan hanya indah — tapi mengubah hidup.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku