BREAKING NEWS - Sistem Penerbitan Visa Umrah Kembali Melalui Provider Resmi, Ini Pesan HIMPUH
HIMPUHNEWS — Pemerintah Arab Saudi resmi menghentikan sistem penerbitan visa umrah berbasis virtual account untuk Indonesia mulai Minggu, 23 November 2025.
Kebijakan ini diberlakukan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, di mana penutupan sistem tersebut semula diperkirakan baru berlangsung pada awal Desember mendatang.
Wakil Ketua Umum HIMPUH Bidang Umrah, Fatma Kartika Sari, membenarkan perubahan mekanisme ini.
Ia menjelaskan bahwa proses penerbitan visa kini kembali menggunakan sistem lama, yakni melalui provider visa resmi yang memiliki kontrak aktif dengan muassasah Arab Saudi.
“Sejak sore tadi sistem virtual account sudah close. Sekarang hanya provider yang memiliki kontrak aktif yang dapat mengajukan visa,” kata Fatma kepada Himpuh News, Senin (24/11/2025).
Menurut Fatma, saat ini jumlah provider visa yang memiliki kontrak aktif semakin menyusut seiring diberlakukannya sistem virtual account sejak masa covid lalu.
Sistem virtual account memudahkan siapa pun melakukan pengurusan visa selama mampu berhubungan dengan muassasah, tanpa harus memiliki kontrak resmi.
“Kami sudah meminta tim sekretariat HIMPUH untuk mendata ulang provider anggota yang masih memiliki kontrak aktif. Saat ini yang terkonfirmasi aktif ada sekitar lima provider. Data lengkapnya segera kami rilis,” tandas Fatma.
“Kami juga akan mengarahkan anggota HIMPUH untuk mengajukan visa melalui provider yang terdaftar tersebut,” sambungnya.
Sementara itu, Moh. Iqbal Rachman, Pengurus HIMPUH Bidang Umrah menambahkan bahwa kebijakan pengurusan visa umrah melalui provider memiliki sisi positif.
Dengan kembali melalui provider resmi, proses umrah menjadi lebih tertata dan memiliki penanggung jawab yang jelas di Indonesia. Jika terjadi sesuatu seperti wanprestasi, akan lebih mudah berkomunikasi dan meminta pertanggungjawaban.
“Di sisi lain, provider visa juga pasti akan lebih selektif dalam menerbitkan visa. Misalnya saja, mereka tidak akan mau memenuhi permintaan travel yang tidak berizin, karena risikonya besar, apalagi jika terjadi masalah disana, mereka bisa menerima hukuman,” paparnya.
Bidang Umrah HIMPUH juga mengimbau seluruh anggota untuk lebih bijak dalam mengurus visa pada masa transisi ini, mengingat jumlah provider aktif masih terbatas.
“Lakukan double check, jaga komunikasi dengan sesama anggota HIMPUH, dan pilih opsi terbaik. Kita sedang menuju high season, jadi mungkin saja ada kuota atau pembatasan penerbitan visa yang harus diantisipasi,” kata pungkas Fatma.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku

