Kemenag Sebut Diplomasi Soal Haji di Saudi Lancar
Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief bersyukur kunjungannya diterima otoritas Arab Saudi. Kunjungan yang dipimpin Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ini berjalan lancar.
"Alhamdulilah dalam minggu ini kami, saya sendiri sebagai Direktur jenderal penyelenggaran haji dan umroh telah bertemu berbahagia pihak," kata Hilman Latief saat menjadi pembicara dalam simposium penguatan peran dokter spesialis kedokteran FISK dan Rehabilitasi di Rumah Sakit dalam mengantisipasi lamanya masa tunggu Jamaah Haji” kemarin.
Hilman mengatakan, banyak pihak yang ditemui delegasi yang dipimpin Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Pembicaraan dalam pertemuan itu di antaranya terkait isu terkini dan membahas program kerja antar lembaga pemerintah Indonesia dan Pemerintah Arab Saudi. Pihak yang telah ditemui delegasi di antaranya Menteri urusan agama, Gubernur Makkah.
"Termasuk juga wakil kementrian haji," katanya.
Hilman menegaskan, pertemuan dengan Kementerian Haji ini ntuk membicarakan teknis pelaksanaan ibadah umroh dan haji. Semua pertemuan berjalan lancar yang hasilnya dapat kepastian yang baik terkait umroh dan haji.
"Insya Allah dan Alhamdulilah kita sudah mendapatkan hasil diskusi dan hasil perbincangan yang sangat positif sangat menggembirakan," katanya.
Meski demikian kata Hilman masih banyak yang masih perlu dibahas secara detail bagaimana melakukan ibadah umroh di masa pandemi ini berjalan aman dan lancar tanpa terpapar penyakit. Tentunya penyelenggaraan ibadah umroh di masa pandemi ini berbeda sebelum terjadi pandemi.
"Tentu saja kita paham bersama bahwa untuk pelaksanaan teknisnya masih perlu hal-hal yang sifatnya detail termasuk masalah kesehatan," katanya.
Oleh karna itu kata Hilman, agenda simposium penguatan peran dokter spesialis kedokteran FISK dan Rehabilitasi di Rumah Sakit dalam mengantisipasi lamanya masa tunggu Jamaah Haji, harus membicarakan tentang pentingnya pengetahuan kesehatan.
"Bagaimana manasik juga tidak hanya menintensifkan pemahaman jamaah, tata pelaksana dan tata cara pelaksaan ibadah haji dan umroh tetapi juga harus diberikan wawasan yang cukup terkait dengan kesehatan," katanya.
Untuk itu penting jamaah diberikan materi tentang manasik kesehatan haji. Da tentunya protokol kesehatan di dalam dan luar negeri serat dengan aspek kesehatan.
"Apalagi nanti protokol-protokol kesehatan akan banyak diterapkan di Indonesia," katanya.
(ihram.co.id/ICA)
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku