Petugas dan Pembimbing Haji Wajib Melek Digital, Dirjen PHU : Jangan Mengutus Sembarang Orang
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia membuat peran teknologi digital menjadi sangat penting, tak terkecuali dalam penyelenggaraan haji dan umrah.
Transformasi pelaksanaan haji dan umrah saat ini agak berbeda dengan pelaksanaan sebelumnya. Kini Pemerintah Arab Saudi telah menerapkan seluruh layanannya berbasis digital.
Direktur Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief tidak menampik bahwa masa pandemi ini Pemerintah Arab Saudi telah mengalami lompatan yang luar biasa dalam menerapkan teknologi digital.
"Sekarang sudah harus main digital semua, mau masuk masjid digital, buat appointment digital, layanan juga umrahnya digital," kata Hilman saat beraudiensi dengan rombongan DPRD Kabupaten Garut bertempat di Ruang Sidang lantai 5 Ditjen PHU Kantor Kemenag Lapangan Banteng Jakarta. Selasa (11/01/2022).
Maka dari itu, kata Hilman mau tidak mau petugas haji maupun pembimbing hajinya harus melek teknologi digital. Ia meminta Petugas haji dan pembimbing haji tidak sembarang orang diutus.
"Petugas dan pembimbing haji bukan sembarangan orang yang bisa diutus untuk sekarang harus betul-betul berperan dia punya digital friendly yang akrab dengan digital," tegasnya.
Selain melek digital, petugas dan pembimbing haji termasuk Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) juga harus menyesuaikan materi manasik dengan Buku Manasik Haji Masa Pandemi yang sudah diterbitkan.
"Termasuk juga untuk KBIHU, manasiknya nanti disesuaikan dengan buku yang sudah kita terbitkan yakni manasik haji di masa pandemi," pungkasnya.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku