Masalah Hotel di Arab Saudi Belum Usai, Sulit Didapat dan Harga Meroket
HIMPUHNEWS - Tingginya animo umat muslim dunia untuk menunaikan ibadah umrah membuat hotel-hotel di Kota Makkah dan Madinah terisi penuh.
Hampir semua kamar hotel berstatus overbooked. Dan tidak hanya itu, harganya pun meroket 100 hingga 300 persen dari biasanya.
"Ini kenyataan. Saya sendiri menyediakan anggaran SAR 1.550 untuk Makkah Hotel, tapi sekarang saya harus bayar di kontrak hampir SAR 3.000," ungkap Suwartini, Kamis (2/2/2023).
Lonjakan harga hotel di Arab Saudi ini telah terjadi sejak Desember 2022. Ketua Umum Himpuh, Budi Darmawan sejak saat itu menyampaikan bahwa hotel akan menjadi tantangan berat bagi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).
"Banyak sekali teman-teman Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang sudah melakukan reservasi dan pembukuan yang terpaksa harus downgrade ataupun menaikkan harga," kata Ketua Umum Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh), Budi Darmawan, dalam Rapat Anggota Himpuh, Kamis (15/12/2022) di Hotel Kartika Chandra, Jakarta.
Budi mengatakan, bahwa Himpuh telah mendapatkan informasi dari beberapa vendor hotel di Arab Saudi. Mereka menyebut bahwa kontrak hotel yang saat ini dipegang oleh PPIU, tidak bisa lagi menjadi acuan.
"Karena harga-harga yang ada di kontrak itu sudah tidak berlaku lagi," terang Budi.
Ia menjelaskan, bahwa fenomena kenaikan harga hotel di Arab Saudi tidak hanya dilatar belakangi oleh kenaikan kurs, ataupun dampak perang Rusia-Ukraina, tetapi karena para pemilik hotel ingin menutupi kerugian mereka dua tahun terakhir, selama masa pandemi Covid-19.
Himpuh sendiri telah menginformasikan kondisi ini kepada Kementerian Agama. Himpuh meminta agar Kementerian Agama dapat memahami situasi tersebut, dan membuat keputusan yang bijaksana.
"Kami minta agar Kementerian Agama tidak memberikan peringatan kepada PPIU apabila terjadi downgrade atau pemindahan hotel jemaah. Karena memang kondisinya tidak memungkinkan," pungkas Budi.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku