Pemerintah Saudi Janji Tutup Rapat Pintu Masuk Bagi Jemaah dengan Visa Non-Haji di 2024
HIMPUHNEWS - Fenomena overcapacity pada penyelenggaraan ibadah haji 2023 menjadi sorotan serius Kementerian Agama RI maupun Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Fenomena tersebut terjadi akibat banyaknya jemaah haji yang berangkat menggunakan visa non-haji, sehingga pelayanan terhadap jemaah menjadi carut-marut, terutama di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, bahwa pihaknya telah bersepakat dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi untuk menutup rapat pintu masuk bagi jemaah yang berangkat dengan visa non-haji.
"Kami sudah melakukan rapat virtual dengan Kementerian Haji dan Umrah. Saudi berjanji akan memperketat jemaah ini," kata Gus Men sapaan akrabnya pada Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI, Senin (2/10/2023).
Gus Men menyebut, pada tahun 2024 nanti, jumlah jemaah haji yang dilayani oleh setiap Syarikah akan dibunyikan di dalam kontrak.
"Jadi berapa misalnya jumlah jemaah yang dilayani oleh Syarikah, itu akan kelihatan. Tidak seperti kemarin [2023], karena kontrak nya global. Kedepan kita bisa periksa mana jemaah yang berangkat karena kuota, serta mana jemaah yang berangkat karena visa non-haji, seperti visa umal dan visa ziarah," pungkas Menag Yaqut.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku