Ditetapkan Sebagai Jaringan Kota Kreatif UNESCO, Thaif Jadi Destinasi Pilihan Jemaah Haji dan Umrah
HIMPUHNEWS - Pada Hari Kota Sedunia (World Cities Day) 2023, kota Thaif yang terkenal dengan warisan budayanya yang kaya dan tuan rumah bagi Souk (pasar) Ukaz yang bersejarah ditetapkan sebagai Jaringan Kota Kreatif (Creative Cities Network) UNESCO atau disingkay (UCCN).
Dilansir dari saudigazette pada Kamis (02/11/2023) Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay mengumumkan masuknya kota Thaif, bersama dengan 54 kota lainnya diseluruh dunia dalam UCCN menegaskankomitmen mereka dalam memanfaatkan budaya dan kreativitas untuk ketahanan dan pembangunan perkotaan.
Kota Thaif yang dikenal memiliki sejarah perjuangan syiar Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW) ini berada di antara pegunungan Asir dan pegunungan al-Hada. Thaif berjarak sekitar 80 kilometer dari Mekkah dan bisa ditempuh selama 1,5 jam jika menggunakan kendaraan.
Kota Thaif diberkahi dengan tanah yang subur, walaupun komposisi bebatuan lebih mendominasi. Dengan kesuburan yang dimilikinya, maka kota Thaif terkenal dengan kekayaan produk pertanian. Berbagai jenis buah-buahan, seperti anggur, kurma, delima dan lain-lain dihasilkan oleh daerah yang subur ini.
Demikian juga beragam macam sayur-mayur dan bunga-bungaan. Bunga-bungaan seperti ambar, misik, dan yasmin dijadikan sebagai bahan baku untuk membuat minyak wangi. Hasil tanaman yang melimpah ruah tersebut sebagiannya diekspor ke berbagai negara.
Pesona kota Thaif yang indah dan sejuk membuatnya menjadi salah satu destinasi wisata khususnya jamaah haji maupun umrah yang ingin berkunjung ke lokasi tersebut.
Perjalanan menuju kota Thaif, khususnya ketika melewati pegunungan Asir dan pegunungan al-Hada akan menemukan jalan yang berkelok-kelok, panjang dan menanjak hingga puncak. Tak seperti pegunungan pada umumnya, area pegunungan di sini nyaris tak ditumbuhi pepohonan, kawasan di sini nampak tandus, berbatu dan berpasir.
Namun saat memasuki kota Al-Hada sebelum Thaif, akan terlihat pemandangan sebaliknya. Di sepanjang jalan terlihat pemandangan yang sejuk, sejumlah pepohonan dan perkebunan kurma nampak tumbuh subur dan tertata dengan rapi. Tampak pula beberapa rumah tradisional berdiri di tengah perkebunan itu yang membuat semakin indah pemandangan.
Di sekeliling kawasan ini juga dipenuhi tempat-tempat wisata yang disediakan bagi penduduk Arab Saudi. Jika ingin mampir sejenak, di kawasan ini terdapat pula tempat untuk miqat yakni Wadi Sair Kabir. Bahkan kabarnya, para raja Saudi dan kerabatnya banyak membangun tempat peristirahatan di kota Thaif, maka karena hal ini itu pula kota Thaif dijuluki Qaryah Al-Mulk yang berarti Desa Para Raja.
Kesejukan kota Thaif menyebabkan tempat ini kerap dijadikan sarana berwisata kala musim panas. Hal ini karena Thaif merupakan daerah dataran tinggi dengan ketinggian sampai 1.500 meter dari permukaan laut sehingga hawanya sejuk.
Selain hawa sejuk, satu hal yang membuat kota Thaif kian membuat para jamaah penasaran adalah keberadaan pohon-pohon Zaqqum. Pohon langka yang namanya tercantum dalam Al-Quran. Pohon ini memiliki duri yang tajam dan besar. Pohon ini juga merupakan jenis pohon langka yang tak tumbuh di Indonesia atau negara lainnya.
Menariknya lagi, kisah tentang pohon Zaqqum ini tertuang dalam Al-Quran Surat Al-Waqiah ayat 52-56. Dalam ayat tersebut diterangkan bahwa para penghuni neraka kelak akan diberikan makanan yang luar biasa pahitnya dari pohon Zaqqum.
Di jantung Kota Thaif, terdapat beberapa masjid, seperti Masjid Jami’ Khodimul Haramain Syarifain, Masjid Addas, Masjid Ku’ (ku’un), masjid tempat Rasulullah SAW dilempari batu oleh penduduk Thaif, dan Masjid Jami’ Abdullah bin Abbas yang digunakan Rasulullah SAW untuk shalat Zhuhur dan Ashar di-jama’ taqdim qashar.
Di belakang Masjid Abdullah bin Abbas, persisnya di samping kanan lokasi shalat perempuan, sejarah mengatakan merupakan lokasi makam Ibnu Abbas Radhiallahu Anhu (RA). Ibnu Abbas RA adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang berpengetahuan luas dan banyak hadis sahih yang diriwayatkan melalui dirinya. Ia jugalah yang menurunkan seluruh khalifah dari Bani Abbasiyah.
Setelah kota Thaif, sekitar 20 kilometer akan terlihat daerah As-Safa dengan pemandangan bukit yang menghijau. Untuk memasuki kota as-Shafa saat ini diperlukan izin khusus dan pemeriksaan yang cukup ketat hal ini karena di tempat ini terdapat sekolah militer dan gudang senjata pemerintahan Arab Saudi. Villa-villa milik para amir dan para konglomerat, juga banyak dibangun di daerah As-Safa ini.
Pasar Ukaz yang Menambah Daya Tarik
Selain memiliki daya tarik karena pesona alamnya, kota Thaif juga terkenal sebagai tempat berlangsungnya Pasar Ukaz, pasar yang paling terkenal di semenanjung Arab.
Taif, yang secara khusus diakui atas kontribusi sastranya, bergabung dengan jaringan ini bersama kota-kota di seluruh dunia.
Ukaz merupakan pasar kuno yang paling terkenal di Semenanjung Arabia. Nama tersebut diambil dari apa yang dikerjakan orang Arab di tempat tersebut, mereka memamerkan prestasi dan nenek moyang mereka. Pasar tersebut tercatat untuk pertama kalinya pada 500 Sebelum Masehi atau sebelum kelahiran Nabi Muhammad.
Pasar Ukaz telah menjadi festival budaya internasional tahunan di Arab Saudi yang berlangsung pada 15-30 Dzu al-Qa'dah. Pasar ini menarik banyak wisatawan yang ingin menjelajahi pesona sejarahnya dan membenamkan diri dalam kekayaan budaya yang diwakilinya.
Para pedagang membawa barang menggunakan unta atau keledai menuju pasar Ukaz. Barang dagangan yang dijual pedagang Badui antara lain permadani, tenda, bulu domba, tembikar, peralatan, perhiasan, parfum, hasil bumi dan rempah-rempah.
Di Pasar Ukaz, pengunjung bisa menikmati budaya 11 negara Arab yang berbeda dengan mengunjungi paviliun yang menampilkan makanan, seni, dan perdagangan. Adapun negara-negara itu adalah UEA, Kuwait, Bahrain, Oman, Irak, Mesir, Yordania, Lebanon, Maroko, dan Tunisia. Tentu saja ada juga paviliun untuk Arab Saudi.
Karenanya Pasar Ukaz memegang peranan penting dalam simbolisme bersejarahnya sebagai sumber asli budaya Arab. Para pengunjung Pasar Ukaz dapat merasakan perjalanan budaya yang unik melalui serangkaian ceramah, seminar, dan acara yang diselenggarakan oleh oleh otoritas setempay.
Kegiatan-kegiatan ini menghidupkan kembali sejarah dan budaya Arab pada masa lalu yang gemilang. Pasar inipun menjadi bukti hidup warisan sastra dan budaya yang kaya di wilayah ini, mengundang penduduk lokal dan wisatawan juga para peziarah untuk mengambil bagian dalam pengalaman budaya..
Dimasukkannya Thaif dalam Jaringan Kota Kreatif UNESCO sejalan dengan dedikasi kota ini dalam mengembangkan kreativitas dan ekspresi budaya.
Thaif, dengan landmark bersejarah dan budayanya yang dinamis, siap berkolaborasi dengan anggota jaringan lainnya untuk berkontribusi pada dialog global mengenai ketahanan perkotaan dan pembangunan berkelanjutan.
Saat Thaif memulai babak baru sebagai Kota Kreatif UNESCO, Thaif akan terus berbagi kekayaan budayanya dengan dunia, mengundang kolaborasi global dan merayakan warisan unik yang membedakannya di panggung internasional.
Kota ini berharap dapat berpartisipasi dalam Konferensi Tahunan UCCN 2024 di Braga, Portugal, di mana kota ini akan bergabung dengan Kota Kreatif lainnya dalam menjajaki cara untuk menghadirkan generasi muda dalam dekade berikutnya.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku