#BersihAmanahProfesional
(021) 83780435 - 37
info@himpuh.or.id
082230139999

Polisi Mulai Penyelidikan Kasus Penelantaran 42 Jemaah Umrah Asal Jambi di Jeddah 

Kategori : Berita, Topik Hangat, Ditulis pada : 29 Desember 2023, 06:32:08

2d2b7e9c8c4f54f29101f534cd34d5c5.jpg

HIMPUHNEWS - Pada Jumat 10 November 2023 lalu, publik kembali dihebohkan dengan kasus penelantaran jemaah umrah di Arab Saudi. Diketahui sebanyak 42 jemaah asal Jambi terkatung-katung ditelantarkan oleh biro travel di Jeddah.

Saat ini, Kasus tersebut tengah masuk ke tahap penyidikan oleh Polda Jambi. Eks Pimpinan agen Miftah Safari Internusa (MSI) Tour Jambi Nur Habibullah kembali mendatangi kantor Kepolisian Daerah (Polda) Jambi pada Kamis (28/12/23).

"Pada dasarnya kami mempercayakan semuanya kepada pihak Polda Jambi untuk mengusut tuntas masalah jemaah umrah kami yang kemarin sempat tidak dapat tiket pesawat baik itu pergi maupun pulang," katanya dilansir dari metro jambi Kamis (28/12).

Habib mengatakan kedatangannya hari ini untuk melanjutkan apa yang diarahkan oleh Polda Jambi dan ini merupakan pemanggilan yang kesekian kalinya.

"Kami datang kesini untuk kesekian kali, melanjutkan dari pada panggilan yang dilakukan oleh Polda Jambi kepada kami," jelasnya.

Menurut Habib dari hasil pemeriksaan tadi,  Ia diminta untuk mendatangkan saksi tambahan untuk memperkuat data dan melanjutkan kasus ini.

"Kami diminta lagi untuk mendatangkan lagi saksi. Dan saksi ini adalah dari agen tiket pesawat yang kemarin ikut serta membantu dan terkait ataupun terhubung dengan kasus ini," ungkapnya.

Habib menegaskan bahwa pihaknya akan mengumpulkan beberapa bukti dan bekas tambahan untuk serahkan pada tahap selanjutnya.

"Maka dari itu, hari ini kami didatangkan lagi kesini untuk dimintai keterangan lebih lanjut," sebutnya 

Terkait dengan saksi dari pihak agen tiket pesawat, Habib menuturkan pihaknya akan lakukan komunikasi terlebih dahulu dengan beberapa saksi yang berhubungan dengan penerbangan terkait dengan keberangkatan dan kepulangan 42 jemaah umrah beberapa waktu lalu.

"Karena memang waktu itu, saya beli tiket secara mandiri dengan beberapa agen tiket pesawat yang kami mintai bantuan termasuk orang-orang ketiga penghubung yang membantu menghandle kami di Jakarta waktu itu. Nah itu kemungkinan besar nanti diawal tahun akan kami komunikasikan terlebih dahulu dan akan didatangkan ke Jambi," jelasnya.

"Kalaupun nanti tidak datang ke Jambi, kemungkinan besar penyidik yang akan ke Jakarta untuk mencarikan data secara langsung dan bertemu dengan para saksi yang kami tunjuk," tandasnya.

Sebagai informasi sebelumnya kasus penelantaran 42 jemaah umrah ini sudah masuk tahap penyelidikan, selanjutnya tahap penyidikan dan sebentar lagi akan dilakukan gelar perkara.

Kronologi

42 jemaah asal Jambi tersebut terlantar karena pemilik travel tidak bertanggungjawab dan tidak membelikan tiket kepulangan untuk kembali ke Indonesia. Padahal, seluruh biaya perjalanan umrah jamaah sudah disetorkan kepada pihak PT MSI Tour.

"Jamaah umroh seharusnya pulang ke tanah air pada 4 November, tapi hingga 8 November kami belum bisa pulang karena manajemen MSI pusat tidak membelikan kami tiket pulang," kata Habib

Habib bercerita sebenarnya terdapat kejanggalan sejak awal pemberangkatan 42 jemaah umrah dari Jambi tersebut. Dimana, rombongan jemaah umrah seharusnya berangkat pada 22 Oktober 2023, tetapi hingga 20 Oktober pihak agen MSI Jambi belum menerima kejelasan keberangkatan ke Arab Saudi.

"Setiba di Jakarta pada 22 Oktober itu, saya diberi dokumen elektronik berbentuk seperti tiket oleh MSI Tour pusat. Saya tanya ke bagian check in bandara ternyata tiket saya dan jamaah belum ada bahkan kami ketahui bahwa di hari itu tidak ada penerbangan ke Jeddah," jelas Habib.

Ia pun langsung meminta kejelasan dan pertanggungjawaban kepada pemilik MSI Tour mengenai status keberangkatan rombongannya. Setelah mendesak dan menghubungi pemilik travel, rombongan jemaah umrah dijanjikan untuk diberangkatkan pada 29 Oktober 2023 atau seminggu dari waktu awal keberangkatan yang semestinya.

Tak ingin mengecewakan jemaah dengan dengan ketidakpastian, Habib selaku agen MSI Jambi lalu membeli tiket keberangkatan pada 24 Oktober 2023 untuk penerbangan Jakarta-Jeddah menggunakan dana pribadinya.

Habib mengaku menggunakan uang pribadinya hampir Rp 400 juta untuk membeli tiket Jakarta-Jeddah.

"Setelah saya mendesak pemilik akhirnya dia memberikan dana Rp 70 juta untuk membeli tiket, dia berjanji akan bertanggungjawab untuk tiket kepulangan kami dan mengganti dana saya untuk keberangkatan," beber Habib.

Setelah berangkat ke tanah suci, semua jamaah mendapatkan layanan akomodasi, transportasi, dan konsumsi sesuai yang diharapkan baik di Mekkah maupun Madinah dan seluruh ibadah umrah dilaksanakan dengan lancar.

Masalah muncul ketika 42 jamaah yang dijadwalkan kembali ke tanah air pada 2 November 2023 karena proses keberangkatan yang tertunda akhirnya kepulangan jamaah berubah menjadi 4 November 2023 tapi hingga 6 November jamaah belum mendapatkan tiket pulang ke tanah air.

Melihat jamaah yang terlalu lama menunggu, Habib selaku agen Jambi kemudian membelikan tiket kepulangan jamaah menggunakan dana pribadinya.

Sebanyak 27 jamaah sudah dipesankan tiket penerbangan Jeddah-Jakarta dan dijadwalkan terbang pada 8 November 2023 pukul 21.30 waktu Saudi Arabia dan tiba di Jakarta pukul 14.25 WIB pada 9 November 2023.

Selanjutnya, agen Jambi tengah mengusahakan pembelian tiket untuk 15 jamaah lainnya.

"Menunggu pihak pemilik MSI Tour bertanggungjawab dan tidak ada kepastian, saya tidak tega dengan jamaah makanya pakai dana pribadi saya," katanya.

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id