himpuh.or.id

Bantah Lakukan Penipuan, Travel GM Jelaskan Alasan 194 Jemaah Kudus Gagal Berangkat Umrah

Kategori : Berita, Topik Hangat, Ditulis pada : 27 Februari 2024, 11:00:24

3uh2svty8uhj73w.jpeg

HIMPUHNEWS - Publik kembali dibuat geger dengan kasus penipuan umrah yang kembali terjadi. Dilaporkan, ada sebanyak 194 jemaah umrah asal Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yang gagal berangkat ke tanah suci akibat tertipu biro umrah Goldy Mixalmina (GM).

Salah satu korban, Nurhalimah (38) melaporkan bahwa seorang pemilik travel bernama HM Zyuhal Laila Nova membawa kabur setoran biaya perjalanan umrah dari jemaah yang nilainya ditaksir mencapai Rp4 miliar.

Kasus ini kemudian mendapat respon dari Kepolisian Sektor Kudus. Kapolsek Kota Kudus Iptu Subkhan mencoba melakukan mediasi dengan para korban dan meminta mereka segera melaporkan kasus ini kepada polisi. Ia memastikan kerugian yang diderita korban bisa kembali melalui langkah hukum baik secara perdata maupun pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU).

”Ketika anda (korban, Red) melapor maka akan kami bekukan rekening korban. Karena dasar kami menindak harus ada pengaduaan,” ungkapnya.

Disisi lain pihak biro travel akhirnya memberikan keterangan terkait duduk perkara kasus yang sebenarnya. Pihak travel meminta maaf atas insiden yang terjadi.

"Kami selaku kuasa hukum minta maaf kepada para jemaah Goldy Mixalmina yang sampai hari ini belum berangkat," jelas Pengacara biro umrah, Yusuf Istanto kepada wartawan di Kudus, Senin (26/2/2024). Ia menambahkan justru pihak travel yang merasa ditipu oleh rekanan bisnisnya.

Dia mengatakan selama lima tahun biro umrah GM bekerja sama dengan rekanan asal Singapura untuk memberangkatkan jemaah ibadah umrah. Namun, keberangkatan umrah sedianya tanggal 18 Februari 2024 gagal karena masalah soal tiket pesawat.

"Jadi biro selama 5 tahun terakhir yang bekerja sama dengan Goldy Mixalmina sehingga kita dapat tiket yang lebih rendah itu kebetulan susah ditemui dan tidak bisa ditemui," kata Yusuf.

"Sehingga Mas Laila mengejar keberadaan yang bersangkutan mulai dari kosnya di Batam, kantornya di Singapura, dan ke Arab. Jadi masalah pada ticketing," lanjut dia.

Bantah Melarikan Diri

Pemilik biro sempat pergi ke luar negeri. Namun, kuasa hukum membantah pemilik melarikan diri. Yusuf menyebut Lalia sedang mengurus jadwal keberangkatan umrah kembali.

"Jadi kepergian Mas Laila bukan untuk melarikan diri atau menggelapkan uang nasabah tidak, untuk keperluan jemaah untuk kepentingan hotel dan lain-lain sudah terbayarkan semua, yang menjadi problem adalah tiketing," ungkap Yusuf.

Dia menjelaskan kliennya mengaku membeli 300 tiket pesawat dengan rekanan dari Singapura. Namun ternyata rekanan kerja sama itu baru membayar uang muka saja. Akibatnya, jadwal penerbangan jemaah umrah gagal terlaksana. Padahal kata dia, kliennya sudah melunasi kepada rekanan tersebut.

"Sekitar 300 sudah dibeli, sudah dibayar, akan tetapi rekanan mengurus tiket tersebut hanya membayarkan DP-nya, sehingga kode penerbangan tidak bisa dilaksanakan, ternyata hangus," terang dia.

"Diakibatkan rekanan tidak melunasi ke maskapai itu yang terjadi, saat ini klien kami menata kembali pesanan hotel untuk merencanakan kembali atau model refund," ungkap Yusuf.

Penjelasan Pemilik Biro

Pemilik Goldy Mixalmina, Zyuhal Laila Nova mengaku belum bisa menghubungi rekanan kerjasama antara biro umrahnya dengan pihak di Singapura. Dia pun mengaku berencana untuk datang ke kantor rekanannya itu di Arab besok.

"Ini tiket semua terbayar semua, bahkan lebih dari jemaah, biasanya saya itu broker tiket, tiket ini yang biasa kerja sama dengan saya itu sampai saat ini belum bisa menghubungi kembali," jelas Laila di Kudus.

Dia mengaku ada sekitar 315 tiket tanggal 18 Februari 2024 yang sudah dibayar lunas. Namun ternyata tiket itu belum dilunasi oleh pihak rekanannya. Akibatnya ratusan tiket hangus dan tidak bisa digunakan untuk berangkat ke Tanah Suci.

"Ada sekitar 315 tiket untuk tanggal 18 Februari 2024. Jadi pas manasik kemarin mengusahakan tanggal 20,24,26 Februari 2024, untuk memperbarui tiket ini, tapi ternyata tidak ada PNR-nya, pihak maskapai bilang kalau ini di DP tidak dibayar lunas, jadi tiket tidak bisa digunakan," jelasnya.

"Total ada 194 jemaah (gagal umrah), sekitar Rp 5 miliar," lanjut dia.

Laila mengaku akan bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Bahkan dia berjanji akan mengembalikan uang jemaahnya jika nanti ditagih.

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id